-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Boyong Grobog Hari Jadi Grobogan Ke-299, 21 Gunungan Diperebutkan

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Boyong Grobog Hari Jadi Grobogan Ke-299, 21 Gunungan Diperebutkan

Grobog pusaka dibawa dari Kecamatan Grobogan ke Purwodadi.


GROBOGANTODAY, GROBOGAN  - Ratusan warga berebut gunungan hasil bumi untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Grobogan ke-299. Sebanyak 21 gunungan diperebutkan di Alun-alun Purwodadi, Senin (3/3/2025).


Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Jadi Kabupaten Grobogan diisi dengan ritual "Boyong grobog", yakni memboyong "grobog atau tempat pusaka" dari Kecamatan Grobogan menuju Kota Purwodadi sejauh delapan kilometer. 


"Grobog" yang  merupakan cikal bakal nama Kabupaten Grobogan yang berdiri pada tahun 1726. Grobog adalah sebuah kotak kayu yang digunakan untuk menyimpan pusaka. Grobog tersebut merupakan peninggalan Pangeran Puger yang merupakan Bupati pertama Grobogan.


Grobog dikirab dari Kecamatan Grobogan menuju kota Purwodadi untuk memperingati pindahnya pusat pemerintahan Kabupaten Grobogan dari Kecamatan Grobogan ke kota Purwodadi pada tahun 1864. Selanjutnya, grobog beserta pusaka disimpan di pendopo kabupaten.


“Ini merupakan sejarah perpindahan pemerintahan dari Kecamatan Grobogan ke Purwodadi,” jelas Bupati Grobogan, Setyo Hadi.


Bupati berharap, dengan bertambahnya usia Kabupaten Grobogan, kesejahteraan masyarakat menjadi meningkat dan dijauhkan dari bencana.


"Makmur, aman sentosa dan gemah ripah loh jinawi toto tentrem. Serta bisa meneruskan perjuangan bupati-bupati sebelumnya,". katanya. 


Kirab Boyong Grobog diikuti Bupati, FKPD dan para kades. Sebanyak 21 gunungan berisi hasil bumi diperebutkan oleh warga.  Mereka percaya bisa mendapatkan berkah dari gunungan yang terbuat dari hasil bumi tersebut, sehingga mereka rela berdesak-desakan untuk rebutan. 


“Setiap tahun pasti saya ikut kesini. Semoga bisa membawa berkah,” jelas Fajar, warga yang ikut rebutan gunungan.


Ungkapan yang sama diungkapkan Siti, dia berharap dengan apa yang diperolehnya dari gunungan, bisa mendapatkan rejeki yang lancar. Rencananya, sayuran yang diperolehnya akan dimasak untuk berbuka puasa.


“Terlepas dari ini semua, yang penting berdoa kepada Yang di atas saja. Semoga dapat berkah doanya,” tuturnya sambil menunjukkan sayur yang ia dapat.


Gunungan sengaja disuguhkan kepada masyarakat sebagai bentuk sedekah, tanda syukur melimpahnya pangan, dengan harapan hasil panen di Kabupaten Grobogan dari tahun ke tahun bisa semakin melimpah. 

Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post