-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Kedung Kempul dan Tlawah, Surga Tersembunyi di Kendeng Utara

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Kedung Kempul dan Tlawah, Surga Tersembunyi di Kendeng Utara


GROBOGAN- Begitu banyak potensi alam tersimpan di pegunungan Kendeng Utara, tak terkecuali di wilayah Kabupaten Grobogan. Namun demikian, potensi tersebut belum tergarap dengan maksimal bahkan terkesan dibiarkan begitu saja. Seperti halnya Kedung Kempul dan Kedung Tlawah yang berada dalam wilayah perhutani KPH Purwodadi, yakni di Desa Sedayu, Kecamatan Grobogan.

Walaupun sudah banyak dikunjungi beberapa pecinta alam dari daerah maupun luar daerah, namun sampai saat ini kedua tempat ini masih dibiarkan begitu saja. Pengunjung masih bebas untuk menikmati pesona air tanpa harus membayar.


Kedung Kempul merupakan aliran air yang bertundak-tundak seperti anak tangga. Hal tersebut menjadi salah satu daya tarik tersendiri yang ditawarkan. Derasnya aliran air membuat para pengunjung betah berlama-lama disini. Tak jarang mereka datang berkelompok untuk menikmati potensi wisata yang mulai dikenal sejak awal tahun 2015. “ Saya kesini biasanya dengan teman-teman. Tempatnya asyik banget untuk bermain air,” ujar Deni, salah seorang pengunjung.


Lain halnya dengan Kedung Tlawah, walaupun berada satu aliran sungai dengan Kedung Kempul namun memiliki karakter yang berbeda. Kedung Tlawah memiliki air terjun sekitar 2,5 meter yang dibawahnya terdapat sebuah kolam yang sangat pas untuk berenang. Di sekitarnya juga bisa kita jumpai bongkahan batu besar yang berada pada aliran dibawahnya, sangat bagus untuk berfoto. “Memang sudah banyak yang kesini. Tapi sampai sekarang belum dikelola,” ujar Nur, warga setempat.

Suguhan pemandangan sepanjang jalan menuju tempat ini sangat memanjakan mata. Hijaunya hamparan sawah yang menghijau dan gemericik air menambah hasrat pengunjung untuk berlama-lama di tempat ini.


Mulai dikenalkan sejak awal 2015 oleh Komunitas Wisata Grobogan, potensi wisata yang berjarak 2 kilometer dari pemukiman warga ini masih terkesan dibiarkan. Mengeringnya air saat musim kemarau serta akses jalan yang belum mendukung membuat tempat ini  belum diperhatikan. “Memang sayang banget kalau tidak dimanfaaatkan. Padahal sudah banyak yang kenal,” tutur Pujiyanto,Ketua Komunitas Wisata Grobogan. (iya)


Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post