Sesosok Pria Diduga Tewas Tersetrum di Area Persawahan Desa Kedungwungu
TEGOWANU- Sesosok mayat laki-laki tanpa
identitas ditemukan di area persawahan milik Tukul, warga Desa Kedungwungu,
Kecamatan Tegowanu, kemarin sekitar pukul 05.30 WIB. Korban tanpa identitas ini
hanya mengenakan celana pendek warna biru dan kaos warna ungu. Korban diduga
tewas terkena sengatan kawat beraliran listrik yang digunakan untuk jebakan
tikus.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Grobogan Today,
korban merupakan orang yang memiliki keterbelakangan mental, biasanya
mondar-mandir di lingkungan setempat. Korban pertama kali dilihat oleh Untung (49),
warga Desa kedungwungu. Saat kejadian, Untung hendak pergi ke sawah miliknya. Namun sampai
di lokasi, ia melihat sesosok mayat di
pematang sawah dalam kondisi telungkup. “Pertama kali melihat, kondisinya sudah
telungkup. Sedangkan tangannya menempel pada kawat yang digunakan untuk
menghalau tikus,” ungkapnya.
Melihat mayat tersebut, Untung memanggil
beberapa petani lainnya yang ada di sekitar lokasi untuk mengecek mayat
tersebut. Beberapa petani pun berdatangan untuk melihat kondisi mayat.
Sedangkan beberapa petani yang lain mengabarkan pada perangkat desa tentang
penemuan mayat tersebut untuk diteruskan ke mapolsek Tegowanu. “Mendapat kabar
ada penemuan mayat, tadi saya langsung kesini,” kata Suyitno(45), warga
Kedungwungu.
Memperoleh laporan tersebut, petugas dari
Polsek Tegowanu bersama tim medis dan tim inafis Polres Grobogan datang ke
lokasi. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda bekas penganiayaan.
Korban diduga tewas akibat terkena sengatan listrik. “Muka terdapat luka lecet
kemerahan, kelopak mata 0,5 cm, lengan atas kanan luka lecet, luka lecet lengan
atas kiri lebar, kaki kiri lecet hangus diatas pergelangan, kaku mayat antara
12 jam,” jelas Kapolsek Tegowanu, AKP Bambang Uwarno.
Saat ini jenasah korban berada di kamar
mayat rumah sakit PKU Muhammadiyah Gubug menunggu keluarga yang akan menjemput.
Korban tanpa identitas ini diketahui bernama Saronji(63), warga petengan Utara,
kelurahan Bintoro, Demak setelah dilakukan sidik jari melalui sistem mambis
mayat. “Identitas korban sudah diketahui. Saat ini kita mencari keluarga korban
sesuai hasil sidik jari tersebut,” tambahnya.
Terkait kejadian tersebut, AKP Bambang
meminta kepada perangkat desa setempat untuk menyampaikan kepada warga agar
tidak memasang listrik untuk perangkap tikus. Karena hal tersebut sangat
membahayakan diri sendiri dan orang lain. “Kami himbau agar warga tak
menggunakan listrik untuk perangkat. Sangat berbahaya,” tegasnya. (iya)
Post a Comment
Post a Comment