Ribuan Liter Arak Diamankan dari Sentra Arak Plumpungan
KRADENAN,Grobogantoday.com- Maraknya
korban tewas akibat menenggak miras oplosan membuat Sat Sabhara Polres Grobogan
mengambil langkah antisipasi. Sentra
home industri minuman miras jenis arak di Dusun Plumpungan, Desa
Banjardowo, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan menjadi sasaran operasi
Rabu(11/4/2018). Dari kampung yang sudah ratusan tahun menjadi penghasil arak
ini berhasil diamankan ribuan liter
arak.
“Akhir-akhir ini di Bandung, Jawa
Barat berjatuhan korban akibat miras oplosan. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
kita lakukan operasi di sentra pembuatan arak,” jelas AKP Lamsir, Kasat Sabhara
Polres Grobogan.
Belasan rumah warga disisir oleh
petugas kepolisian. Hasilnya, petugas menemukan ribuan liter miras jenis arak yang diproduksi di rumah
warga secara tradisional. Bahkan ada
satu rumah yang mampu memproduksi 100
liter per harinya. “Lebih dari seribu liter miras jenis arak berhasil kita
amankan. Selanjutnya akan kita bawa ke mapolres sebagai barang bukti dan akan
kita musnahkan,” kata AKP Lamsir.
Menurut AKP Lamsir, untuk mengurangi peredaran miras di
wilayahnya, pihaknya akan terus melakukan operasi serupa. Menurutnya, dengan
menekan peredaran miras merupakan salah satu jurus jitu untuk menekan aksi
premanisme di wilayahnya. Sebab bukan tidak mungkin aksi premanisme yang
meresahkan masyarakat akibat miras (minuman keras). “Beraninya preman karena
minum miras. Ini kami lakukan agar situasi kamtibmas terus bisa kami
pertahankan, terlebih lagi menjelang bulan suci Ramadan,” jelasnya.
Ia mengimbau
kepada warga Grobogan, agar bersama-sama mengantisipasi tindak kriminalitas
yang biasanya meningkat jelang Ramadan. Pihaknya pun akan menggelar operasi
rutin seperti patroli keamanan untuk menciptakan kondusifitas di lingkungannya.
“Jika melihat peredaran miras, segera dilaporkan. Kami ajak seluruh elemen
masyarakat untuk bisa bersinergi memberantas penyakit masyarakat ini. Kami juga
akan tingkatkan operasi patroli,” tegasnya.
Tarmuji, warga Desa Banjardowo,
menjelaskan bahwa kampungnya terkenal
dengan arak plumpungan sejak nenek moyangnya. Menurutnya, arak ini
merupakan jamu yang bagus jika diminum secara murni tanpa campuran sesuai
takaran tersendiri. Fenomena korban berjatuhan akibat miras oplosan, dinilai
kecerobohan dari para konsumen ataupun para warung penjualnya
yang mencampurkan dengan berbagai bahan lain yang berbahaya bagi
tubuh. “Kalau diminum sesuai takaran yang gak apa-apa, malah sehat. Tapi kalau
minumnya dicampur dengan berbagai bahan ya berbahaya,” ungkapnya. (RE)
Takerane piro bos ben sehat, paling malah modar iyo. Ora ono critane arak gawe sehat dadi koclok iyo sing ngombe.
ReplyDeleteEnek arak diarani obar tadisional ?
ReplyDeleteSing ngomong wong koclok / bandar e yak e kuwi