-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Nyaris Roboh, Siswa SD 4 Karangsono Akan Dipindahkan ke Rumah Warga

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Nyaris Roboh, Siswa SD 4 Karangsono Akan Dipindahkan ke Rumah Warga

Bagian kuda-kuda diberi penopng bambu agar bagian atap tidak roboh.

KARANGRAYUNG, Grobogantoday.com-Kondisi bangunan sekolah yang memprihatinkan membuat minat warga Desa Karangsono, Kecamatan Karangrayung, Grobogan  untuk menyekolahkan anaknya di SD Negeri 4 Karangsono berkurang. Hal ini bisa dilihat dengan berkurangnya jumlah siswa saat penerimaan siswa baru. Orang tua lebih memilih menyekolahkan anaknya di desa sebelah, luar kecamatan.

"Malah banyak yang sekolah di Desa Suru, Kecamatan Geyer. Siswanya disana banyak, sampai-sampai ada dua kelas untuk kelas 1," ujar Ali Daryanto, Kasi Kesejahteraan Desa Karangsono. 

Tiga ruang kelas SD Negeri 4 Karangsono, mengalami kerusakan parah.  Satu ruangan bahkan sudah tidak bisa ditempati lagi karena sudah cukup parah dan membahayakan siswa. 

Siswa kelas 4 dan 5 harus belajar satu ruangan.

"Saat ini satu ruang kelas sudah benar-benar tidak bisa digunakan lagi. Daripada membahayakan siswa, maka satu ruang kelas tidak kami gunakan lagi. Siswa kelas 1 dan 2 harus bergantian  menggunakan ruang kelas untuk belajar. Siswa kelas 1 berangkat pagi,  sedangkan siswa kelas 2 baru bisa belajar usai siswa kelas 1 pulang sekolah," kata Tutik, guru kelas kepada Grobogantoday.com,Selasa(10/12/2019).


Berdasarkan pantauan di lapangan, dari 6 ruang kelas, 3 ruang kelas masih layak. Sedangkan 3 ruang kelas lainnya sudah tidak layak.  Kerusakan bervariasi, mulai dari kuda-kuda sudah lapuk, usuk dan reng lapuk, dinding dan plafon  berlubang, lantai tidak rata dan genting yang sudah tidak genap lagi. Penopang bambu pun digunakan untuk menahan bangunan. 


"Karena tak memiliki ruangan sendiri, saat ini ruang guru menempati salah satu ruang kelas. Tiga ruang kelas yang layak saat ini digunakan untuk ruang guru dan kelas 6. Serta satu ruangan lagi digunakan bersama oleh kelas 4 dan 5," jelas Tutik.

Genting sudah tidak genap lagi.

Menurutnya, tiga ruang kelas yang rusak tersebut dibangun tahun 2002. Melihat kondisinya yang membahayakan, memasuki musim penghujan ini, pihak sekolah rencananya akan memindah proses belajar mengajar ke rumah warga. 

"Rencananya mulai bulan Januari akan dipindahkan ke rumah warga. Sebenarnya pengin segera dipindahkan, namun kami tidak enak dengan warga. Padahal musim penghujan dan seringnya terjadi puting beliung membuat kami khawatir dengan keselamatan para siswa," ujar Tutik. (RE)

Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post