-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Jelang Hari Jadi Grobogan, Bupati Ziarah ke Makam Leluhur

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Jelang Hari Jadi Grobogan, Bupati Ziarah ke Makam Leluhur


GROBOGAN,Grobogantoday.com - Kabupaten Grobogan saat ini telah  berusia 294 tahun. Banyak perubahan dan perkembangan yang terlihat, terutama pembangunan insfranstruktur.Namun, perkembangan itu tidak boleh membuat masyarakat Grobogan lupa terhadap asal usulnya. Yakni sejarah besar yang berpijak di kabupaten terluas kedua di Jawa Tengah itu. Hal itu dikatakan Bupati Grobogan Sri Sumarni usai ziarah di makam Ki Ageng Tarub dan Selo, Selasa (25/2/2020).

”Dua tokoh ini merupakan leluhur bagi masyarakat Kabupaten Grobogan. Selain itu, keduanya juga leluhur bagi raja-raja di Mataram pada masa itu. Jadi Masyarakat Grobogan tidak boleh melupakan jasa dan asal usul Ki Ageng Tarub, Ki Ageng Selo, Ki Ageng Getas Pendowo dan Adipati Puger,” kata Sri Sumarni.


Usai acara Khotmil Quran, dilakukan kegiatan ziarah ke makam empat tokoh tersebut. Kegiatan itu pun sudah menjadi tradisi bagi pemerintah dan masyarakat. Dalam agenda ziarah itu, panitia dibagi dua rombongan. Rombongan pertama yang dipimpin Bupati  melakukan ziarah di makam Ki Ageng Tarub dan Selo di Kecamatan Tawangharjo.


Sedangkan  rombongan kedua, dipimpin Dandim 0717 Purwodadi untuk berziarah ke makam Ki Ageng Getas Pendowo di Kelurahan Kuripan, Kecamatan Purwodadi dan makam Bupati Grobogan pertama Adipati Puger di Kelurahan Grobogan, Kecamatan Grobogan.”Sejak dari dulu tradisi ziarah ke makam-makam Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Selo dilakukan masyarakat Grobogan. Ini juga sudah menjadi agenda tahunan bagi pemerintah Grobogan yang dilakukan setiap HUT Grobogan,” ujarnya.

Terkait hari jadi Ke- 294 Grobogan, Sri Sumarni berharap momen tersebut digunakan untuk melakukan perubahan. Baik di sektor pemerintah maupun di masyarakat.

Kebiasaan guyub dan gotong royong untuk membangun Grobogan, lanjutnya, perlu ditingkatkan agar kemajuan daerah. ”Kami masih berharap adanya partisipasi masyarakat. Karena untuk menjangkau program pemerintah masih dibutuhkan swadaya dan kegotongroyongan dari masyarakat. Dengan begitu mereka akan memiliki rasa kepemilikan pada kemajuan di daerahnya,” tambahnya. (RE)
Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post