Ribuan Hektare Sawah di Grobogan Terendam Banjir dan Terancam Gagal Panen
Area sawah di Kecamatan Karangrayung yang terendam banjir. |
Saat ini, petani hanya pasrah jika dalam waktu dekat tidak segera surut, tanaman padi dipastikan mati. Ribuan hektar sawah yang terendam berada di 8 kecamatan dan 36 desa.
" Area persawahan seluas 1.468,75 hektare yang terendam yakni berada di Kecamatan Grobogan, Tawangharjo, Brati, Klambu,Purwodadi, Penawangan, Godong dan Karangrayung. Untuk jumlah kerugiannya belum bisa kita hitung," jelas Plt Kepala Dinas Pertanian Grobogan, Sunanto, Sabtu(20/11/2021).
Sunanto menjelaskan, padi usia sekitar dua minggu ini terendam banjir dengan ketinggian antara 70 hingga 160 sentimeter. Banjir diakibatkan karena limpasan Sungai Lusi, Sungai Serang dan Sungai Jajar.
”Jika dalam waktu dekat tidak segera surut maka tanam padi akan terancam puso. Di Kecamatan Grobogan, Desa Getasrejo ada 1,25 hektare yang terendam, Ngabenrejo 50 ha, PutatSari 40 ha, Teguhan 35 ha. Kecamatan Tawangharjo Desa Jono 10 hektare, Desa Mayahan 35 hektare, Pulorambe 30 ha dan Selo 2 ha. Di Kecamatan Brati total ada 593,50 hektare, yakni Desa Jangkungharjo 67 hektare, Karangsari 55 ha,Katekan 36,50 ha, Kronggen 95 ha, Lemahputih 137 ha, Menduran 98 ha dan Temon 105 ha."
" Sedangkan di Kecamatan Purwodadi ada 206 hektare,yakni Kedungrejo 12 hektare, Karanganyar 115 hektare, Candisari 18 hektare, Kuripan 8 hektare, Ngembak 6 ha, Nglobar 27 ha dan Pulorejo 20 ha. Di Kecamatan Penawangan sebanyak 130 hektare terendam, yakni Jipang 39 hektare, Kramat 37 ha dan Watupawon 54 ha. Kecamatan Klambu ada 102 hektare dan Kecamatan Karangrayung 10 hektare ,” katanya.
Saat ini para petani hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut. Mereka berharap banjir segera surut, sehingga tidak gagal panen.
"Semoga banjir segera surut. Saat ini Dinas Pertanian telah menyiapkan 5 ton benih padi untuk persiapan jika terjadi puso," ujarnya.
Post a Comment
Post a Comment