Dibangunkan, Pekerja Tower Asal Tasikmalaya Ternyata Sudah Meninggal Dunia
Ilustrasi |
WIROSARI, ROBOGANTODAY - Diduga serangan jantung, seorang pekerja proyek pembangunan tower ditemukan meninggal dunia di rumah Kades Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Sabtu(25/2/2023) sekitar pukul 08.00 WIB. Rekan kerja korban baru mengetahui saat akan membangunkan korban untuk bekerja.
Identitas korban diketahui bernama Sopiyan (45), warga Kampung Kudang, RT 01 RW 09 Kelurahan Cikadongdong, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
Kapolsek Wirosari, AKP Muri menjelaskan, korban bersama rekan-rekannya saat ini sedang mengerjakan proyek pembangunan tower oleh PT Puncak Satu Jati di tanah pekarangan Kades Tambakselo. Selama bekerja, mereka tinggal di rumah kades. Tambakselo. Pada hari Jum’at, tanggal 24 Februari 2023, korban bekerja hingga pukul 19.00 WIB.
"Salah satu teman kerja korban masih melihat korban bermain handphone pada hari Sabtu tanggal 25 Februari 2023 sekitar pukul 01.00 WIB di tempat tidur," ungkapnya.
Pagi harinya, lanjut kapolsek, sekitar pukul 08.00 WIB, pada saat rekan kerja korban sudah akan melakukan aktifitas kerja, korban masih terlihat tidur. Saat akan dibangunkan, korban tidak bereaksi. Kejadian tersebut langsung diberitahukan kepada beberapa temannya dan Kades TambakseloTambakselo dan diteruskan ke Polsek Wirosari.
"Setelah diperiksa, korban sudah meinggal dunia. Sebelumnya korban mengeluh tidak enak badan dan mengkonsumsi obat mixagrip," ujarnya.
Usai menerima laporan, petugas dari Polsek Wirosari bersama dengan tim Inafis Polres Grobogan dan tenaga medis dari Puskesmas Wirosari II datang ke lokasi kejadian dan melakukan pemeriksaan luar.
"Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan pada ujung jari berwarna biru, luka lebam mayat di dada dan punggung dan kemaluan mengeluarkan sperma. Diduga kuat korban meninggal dunia dikarenakan serangan jantung, " kata AKP Muri.
Jenazah korban akhirnya diserahkan kepada perwakilan keluarga dan perwakilan PT. Puncak Satu Jati untuk dibawa ke rumah duka dan dikebumikan secara layak.
"Keluarga korban telah menerimakan kejadian tersebut sebagai sebuah musibah dan takdir kehendak Allah SWT. Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan aoutopsi dan tidak akan menuntut pihak manapun dikemudian hari sebagaimana surat pernyataan yang telah dibuat," ujar kapolsek.
Post a Comment
Post a Comment