-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Miris, Nenek Ini Tinggal di Kandang Sapi

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Miris, Nenek Ini Tinggal di Kandang Sapi



BRATI,Grobogantoday.com- Potret kemiskinan seperti tiada habisnya di Kabupaten Grobogan.  Rumini (77), warga RT 5 RW 1 Dusun Krajan, Desa Lemah Putih, Kecamatan Brati contohnya. Janda dengan enam cucu ini tinggal dengan seorang  cucunya yang mengidap penyakit saraf di dalam rumah berdinding anyam bambu tersebut

Rumah sederhana dengan ukuran minimalis sekitar 5,5 meter x 4 meter ini hanya berlantaikan tanah, jika musim hujan, lantai nampak lembab. Saat Grobogantoday.com ke lokasi, rumah ini  memiliki satu ruang utama yang berisi satu kursi panjang dan satu meja usang. Ruang yang berfungsi sebagai ruang tamu ini juga berisi dua ekor sapi dan dua ekor ayam. Di ruangan ini juga terdapat tumpukan jerami untuk pakan sapi miliknya. “Sapi yang satu milik anak saya. Kalau yang punya saya sireng (warna hitam) untuk bekal hari tua nanti,” ungkap Rumini.


Untuk tidur, ia hanya menggunakan sebuah dipan dengan sebuah kasur lusuh. Di atas tempat tidur ini terdapat  tumpukan pakaian lusuh miliknya. Kamar tidur dan dapur yang hanya disekat dengan anyam bambu yang di sana-sini banyak ditemukan lubang-lubang, karena termakan usia. “ Kalau hujan ya banyak yang bocor. Sejak anak-anak masih kecil, saya ya tinggal di sini. Hanya, dulunya rumah ini menghadap selatan, bukan menghadap ke timur seperti saat ini,’’ katanya ibu empat anak ini.



Dua anaknya, Suwarno (60) serta Solekan (55) sudah berpisah dengan ibunya itu, dan tinggal di rumah di sisi utara dan selatan rumah ibunya. Rumahnya jauh lebih layak dari ibunya. Namun, Rumini enggan untuk tinggal bersama anaknya itu. Sementara, dua anak lainnya sudah meninggal saat masih muda. “Saya dan adik sudah meminta agar ibu tinggal di rumah kami, tapi tetap tidak mau. Katanya, seperti apa keadaannya, tetap ingin tinggal di rumahnya sendiri,’’ kata Suwarno.

Saat ini, ia tinggal bersama seorang cucunya yang mengidap sakit saraf. Menurutnya, setiap saat cucunya ini sering kali kumat. “Biasanya kalau banyak pikiran sering kumat.  Kalau kumat biasanya kejang seperti orang sakit ayan. Sakitnya sudah sejak umur lima tahun, dulu jatuh,” tambahnya. (RE)


Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post