Motif Gantung Diri Bapak dan Anak di Grobogan Belum Diketahui
GEYER,Grobogantoday.com- Latar belakang motif bunuh diri bapak dan anak di
Dusun Ngandong, Desa Juworo, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan sampai saat
ini belum diketahui. Kedua korban diketahui jarang berkomunikasi dengan warga
sekitar. Demikian diungkapkan Kanit Reskrim Polsek Geyer, Iptu Sunarto kepada Grobogantoday.com,
Senin(29/10/2018). “Untuk motif bunuh diri, sampai saat belum diketahui. Masih dalam
penyelidikan,” jelasnya.
Iptu Sunarto menjelaskan, kedua korban jarang berinteraksi
dengan warga sekitar. Kedua korban hanya tinggal berdua di rumahnya. “Rakim
merupakan pensiunan PT KAI dan punya seorang anak perempuan yang tinggal di
Tangerang. Sejak lima tahun lalu istrinya sudah meninggal dan ia tinggal dengan
anak angkatnya ini,” ungkapnya.
Diperkirakan, korban
bunuh diri pada pagi hari dan baru
diketahui sore harinya. Jenazah saat ini sudah kita serahkan pada pihak desa.
Untuk pemakamannya, masih menunggu kedatangan anak korban dari Tangerang. “Anak
kandungnya berada di Tangerang. Namun saat ini jenasah sudah diurusi oleh warga
sekitar,” ujarnya.
Sebelumnya, peristiwa memilukan
terjadi di Kabupaten Grobogan. Seorang bapak di Dusun Ngandong,
Desa Juworo, Kecamatan Geyer gantung diri bersama anak angkatnya yang masih
cukup belia. Korban yang merupakan pensiunan PT KAI ditemukan gantung
diri di bagian dapur rumah, sekitar pukul 15.00, Senin (29/10/20118).
Korban diketahui bernama Rakim
(63), dan anak angkatnya Dandi Kurniawan (11), yang masih duduk dibangku
sekolah dasar kelas IV. Berdasarkan informasi yang dihimpun Grobogantoday.com,
peristiwa gantung diri itu pertama kali diketahui tetangga korban, Suparmin
(44). Saat itu, Suparmin sedang duduk di teras rumahnya. Dari pintu dapur, ia
melihat sesosok orang dalam posisi tergantung di dalam dapur rumah.
Melihat hal tersebut, Suparmin
langsung bergegas masuk dapur rumah korban. Benar saja, Suparmin kaget bukan
kepalang. Ia melihat tubuh bapak dan anak sudah tergantung dengan leher
terjerat tali plastik berwarna biru dengan posisi berdampingan.
Melihat hal tersebut, Suparmin
berteriak histeris. Teriakan Suparmin mengundang perhatian warga sekitar.
Puluhan warga pun berdatangan ke lokasi kejadian. Saat diperiksa, kedua korban
sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Selanjutnya, peristiwa itu dilaporkan pada
perangkat desa dan diteruskan pada pihak kepolisian.
Mendapatkan laporan tersebut,
jajaran Polsek Geyer serta tim inafis Polres Grobogan dan tim medis Puskesmas
Geyer mendatangi lokasi kejadian. Kapolsek Geyer AKP Sunaryo didampingi Kanit
Reskrim Iptu Sunarto mengatakan, korban meninggal karena bunuh diri. Dari hasil
pemeriksaan, korban diduga bunuh diri sejak pagi hari. “Tidak ditemukan
tanda-tanda kekerasan atau bekas penganiayaan pada tubuh korban,” jelasnya
kepada Grobogantoday.com.(RE)
Post a Comment
Post a Comment