-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Bertambah, Jumlah Sapi Mati Akibat PMK di Desa Jambangan Menjadi 35 Ekor

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Bertambah, Jumlah Sapi Mati Akibat PMK di Desa Jambangan Menjadi 35 Ekor

Peternak sedang menyemprotkan desinfektan di kandang. 

GROBOGANTODAY - Jumlah ternak sapi mati dengan gejala penyakit mulut dan kuku(PMK) di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan kini terus bertambah. Sampai saat ini (red: Sabtu (2/7)) sebanyak 35 ekor sapi yang mati diduga akibat tertular PMK.


"Hari ini ada 4 ekor sapi yang mati, yakni satu ekor indukan dan 3 ekor anakan. Jadi semuanya yang mati berjumlah 35 ekor. Warga langsung mengubur sapi yang mati tersebut," jelasnya, Sabtu(2/7/2022). 


Dijelaskan, pihak desa telah melaporkan kematian sapi tersebut ke Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan dan telah terjun ke lokasi untuk mengecek kondisi ternak yang sakit. 


“Kemarin dari dinas ke sini mengecek kondisi ternak,” imbuhnya.


Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan, Riyanto saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.


"Tadi dapat laporan dari Kades Jambangan bahwa hari ini ada 4 ekor sapi yang mati. Jadi total hewan ternak sapi yang mati di Desa Jambangan adalah 35 ekor. Sedangkan total se-kabupaten 41 ekor mati dan potong paksa 2 ekor ," katanya.


Pihaknya bersama tim dari Balai Besar Verteniter Wates Yogyakarta telah mengambil sampel untuk mendiagnosa penyakit yang diderita ternak di desa tersebut. Setiap hewan ternak diambil darah dan air liurnya untuk diperiksa di laboratorium. 


"Kemarin sudah kita ambil sampelnya. Rencananya, pekan depan uji sampel sudah keluar hasilnya," ujarnya. 


Uji sampel tersebut untuk memastikan apakah 35 sapi yang mati terserang PMK. Dari ciri-ciri kematian sapi, diduga kuat puluhan sapi itu terjangkit PMK. Hanya saja, petugas perlu memastikan untuk menentukan langkah-langkah penanganan. 

Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post