-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Pemahat Patung di Grobogan Ini Membuat Patung Seperti Hidup

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Pemahat Patung di Grobogan Ini Membuat Patung Seperti Hidup

Triswandi saat mengerjakan karyanya. 

 GROBOGANTODAY - Nama Triswandi mungkin belum banyak yang mengenalnya. Berkat tangan dinginnya, limbah akar kayu jati diubahnya menjadi karya yang bernilai ekonomi tinggi. Ribuan hasil karyanya telah dibeli beberapa kolektor dari luar kota. 


"Saya belum pernah memasarkan produk saya lewat sosial media. Biasanya yang datang ke sini tahunya dari mulut ke mulut. Ada yang dari Jakarta, Yogyakarta, Solo dan beberapa kota lainnya," ungkapnya.


Kini, pria kelahiran Randublatung, Blora tinggal di Desa Sulursari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan. Sejak tahun 2000, ia mulai menekuni profesinya sebagai seniman patung kayu. Walaupun belajar secara otodidak, namun hasil karyanya tidak bisa dipandang sebelah mata. 

Triswandi duduk diantara beberapa karyanya. 


Saat Grobogan Today menyambangi kediaman Triswandi yang terletak di Jalan Kuwu-Randublatung, terlihat beberapa karyanya yang terlihat hidup. Mimik dan raut muka patung hasil pahatannya terlihat berbeda. 


Menurutnya ia suka menciptakan patung dengan gaya realis dan surealis. Sebab orientasinya tak sekedar mencipta untuk dijual. Tetapi kepuasan akan ciptaan dan imajinasi tentang kehidupan.


"Banyak support dari teman-teman akademisi dari Yogyakarta, Semarang,Solo yang membuat saya semakin semangat berkarya. Dari seribuan patung yang saya buat, mimik wajahnya pasti beda. Tak ada yang sama," imbuhnya. 


Pembuatan patung, lanjutnya, tidak bisa dipatok waktunya. Satu patung bisa memakan waktu satu bulan, dua bulan, bahkan hingga satu tahun. 


"Kalau suasana hati (moodnya) hilang, kadang saya tinggalkan. Ganti memahat yang lainnya," ungkapnya. 


Untuk memperoleh bahan baku pembuatan patungnya, biasanya ia peroleh dari wilayah Blora dan Grobogan. Namun saat ini ia mengaku sedikit kesulitan, karena banyak akar kayu jati yang sudah dibeli pembeli dengan modal besar. 


"Kalau karya saya kan membuatnya lama. Tidak seperti pembuat furniture," ujarnya. 


Saat ini ada 3 orang yang membantunya untuk mengerjakan karyanya. "Kebetulan ada warga sini yang mau belajar," pungkasnya. 


Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post