-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Banjir Meluas di 3 Kecamatan di Kabupaten Grobogan

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Banjir Meluas di 3 Kecamatan di Kabupaten Grobogan


GROBOGAN -Banjir kembali genangi ratusan rumah yang berada tiga kecamatan di Kabupaten Grobogan, yaitu Kecamatan Kedungjati,Gubug dan Tegowanu.Rabu (9/11) malam.Banjir ini merupakan akibat dari meluapnya  Kali Tuntang.


Setidaknya ada 5 desa  di Kecamatan Gubug yang tergenang hingga Kamis (10/11)yaitu di Desa Ngroto, Penadaran,Kwaron,Gubug dan Rowosari.Sedangkan di Kecamatan Tegowanu,yaitu Desa Tanggirejo dan Sukorejo.


Deni, warga Penadaran, mengaku, ketinggian air tertinggi mencapai dada orang dewasa. "Air tinggi dan masih mengalir terus dari Tuntang," ungkapnya.Air, tambah dia, menggenang puluhan rumah warga yang berada sekitar 500 meter dari bibir sungai.
"Air mengalir dengan cepat langsung menggenangi di dua desa yakni Ngroto dan Penadaran," ungkap Teguh, Camat Gubug, saat memimpin proses evakuasi warga.


Di Penadaran, air tertinggi menggenang di Dusun Bantengan, Kelurahan Penadaran. Luapan air Tuntang menggenang setinggi lutut orang dewasa hingga sekitar dada.
"Air yang masuk dengan cepat akibatkan dua rumah warga di RW 2 RT 1, Penadaran roboh," tambahnya.


Elevasi sungai Tuntang, tambah dia, saat terjadi banjir mencapai angka sekitar 1.945 dimana, saat terjadi banjir susulan sekitar sepekan lalu ketinggian air berkisar diangka 1.820.
"Air juga menggennag di Kuwaron dan Gubug," tambahnya.


Di Tanggirejo,Kecamatan Tegowanu, aliran air anak Sungai Jeragung menggenangi rumah warga dengan ketinggian  hingga sekitar 50 centimeter."Air menggenang di Tanggirejo dan Sukorejo. Ketinggian sekitar 50 centimeter hingga saat ini masih menggenang sekitar pemukiman," ungkap Wagiman.


Selain di dua kecamatan tersebut, air juga menggenangi puluhan rumah warga di Kecamatan Kedungjati, tepatnya di Desa Jumo."Air mengalir dengan cepat. Kemungkinan dari Kali Tuntang yang tidak mampu lagi memuat debit air yang tinggi," aku Heru Priyanto.

Menggenangi jalan dan sawah

Jalan raya Gubug-Kedungjati tak luput dari genangan air,jalan penghubung Kabupaten Grobogan dengan Salatiga ini tergenang dengan ketinggian selutut orang dewasa,tepatnya di depan SPBU Gubug.Hal ini mengakibatkan arus lalu lintas di jalur ini mengalami kemacetan.Karena beberapa pengendara sepeda motor nekat melintasi banjir,sehingga ada beberapa kendaraan mereka mogok.”Kirain gak dalam,tak tahunya mogok,” jelas Erika(16),salah seorang pelajar yang nekat melintas.

Ratusan hektar area persawahan yang siap tanam tak luput dari genangan banjir.Hal ini mengakibatkan ,musim tanam harus mundur hingga banjir benar-benar surut.”Nunggu surut dulu,baru bisa tanam,” jelas Parmin(45),salah seorang petani di Rowosari.


Beberapa sekolah harus meliburkan muridnya karena ruangan kelas mereka tergenang banjir.Seperti halnya SD Negeri 1 Rowosari yang meliburkan seluruh muridnya karena seluruh ruang kelas tergenang.”Tadi libur,soalnya kelasnya banjir,” aku Putri,siswi kelas 6 SD Negeri 1 Rowosari.


Sejak Rabu malam(9/11) tim BPBD Kabupaten Grobogan telah menurunkan timnya ke lokasi banjir untuk membantu korban banjir serta menyalurkan bantuan.”Untuk siang ini tim juga ke lokasi banjir di Kecamatan Kedungjati.Ada 3 desa yang terkena banjir,yaitu DesaJumo,Wates dan Deras,” jelas Titi Rahayuningsih,,Kabid Kedaruratan dan Logistik.

Titi menambahkan, selain terjadi banjir di tiga kecamatan tersebut,banjir bandang juga terjadi,Rabu(9/11) di Dusun Deresan,Desa Katekan,Kecamatan Brati.”Banjir bandang hanyabeberapa saat,air langsung hilang,” jelasnya.(ire)
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post