-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Banjir Kepung Pusat Pemerintahan Grobogan

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Banjir Kepung Pusat Pemerintahan Grobogan



GROBOGAN- Hujan deras yang mengguyur Kota Purwodadi selama 2 jam membuat pusat pemerintahan Kabupaten Grobogan dikepung banjir, Senin(10/4). Banjir setinggi 50 centimeter menggenangi jalan di depan pendopo Kabupaten dan bebeberapa titik jalan di kota Purwodadi.
Dari pantauan Grobogan Today di lapangan, terdapat beberapa titik yang mengalami genangan cukup parah, di antaranya seputaran alun-alun dan pendopo, jalan S.Parman,Jalan Piere Tendean, jalan Kartini ,depan pegadaian, Jalan R. Soeprapto,Jetis dan  Jengglong.

Puluhan  kendaraan mogok karena  nekad menerobos genangan air yang cukup tinggi. Seperti, Toni(21), salah seorang pengendara sepeda motor yang nekad menerobos jalan Kartini. “Kirain tidak dalam, dipaksain menerobos malah mogok,” aku pengendara motor Scoopy ini.

Kejadian serupa dialami Dian(23), dia nekad menerobos genangan air di seputaran alun-alun Purwodadi. “Pengin cepat sampai rumah, jadi nekad nerobos aja,” tuturnya.

Perumahan pegadaian Purwodadi tak luput dari terjangan banjir. Intensitas hujan yang cukup deras membuat air begitu cepat masuk ke dalam perumahan milik Perum pegadaian ini. Air menggenang setinggi 10 centimeter. “Memang rumah ini lebih rendah dari jalan. Namun sebelumnya juga gak pernah kebanjiran,” aku Sukepi.

Pedagang Gigit Jari

Genangan air yang terjadi di seputaran alun-alun membuat pedagang di pusat kuliner alun-alun Purwodadi gigit jari. Hal ini akibat genangan di sepanjang jalan timur alan-alun. Saat kendaraan melintas, air yang semula menggenang di jalan dengan cepat meluber ke area jualan pedagang. “Lihat saja kalau kendaraan lewat, air pasti masuk kesini,” jelas Eko, salah seorang pedagang.
Tini, pedagang nasi goreng terpaksa mengemasi daganganya karena tempat ia menjajakan dagangannya tergenang air. “Menunggu surut juga lama. Ini mau diberesin saja,” tuturnya.

Tini mengaku harus menelan kerugian sekitar 350 ribu karena tidak bisa menjajakan dagangannya. “Saya harus menyewa becak untuk mengantarkan dagangan. Belum lagi belanja untuk dagangan,” tuturnya.


Para pedagang berharap sistem drainase di seputaran alun-alun segera diperbaiki agar kejadian serupa tidak terulang kembali. (iya)
Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post