-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Tanggul Jebol, Empat Desa di Kecamatan Godong Terendam Banjir

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Tanggul Jebol, Empat Desa di Kecamatan Godong Terendam Banjir

TERENDAM: Akibat jebolnya tanggul Sungai Jajar,  musibah banjir melanda empat desa di Kecamatan Godong, yakni Desa Sumberagung, Jatilor, Kemloko, dan Werdoyo.

GROBOGAN, Grobogantoday.com- Akibat jebolnya tanggul Sungai Jajar,  musibah banjir melanda empat desa di Kecamatan Godong, yakni Desa Sumberagung, Jatilor, Kemloko, dan Werdoyo.  Tak hanya menggenangi areal persawahan,  sedikitnya tiga rumah di Desa Werdoyo dan tujuh rumah di Desa Jatilor terendam banjir serta 22 rumah di Desa Sumberagung. " Total ada 32 rumah yang kemasukan banjir. Ketinggiannya bervariasi, yakni sekitar 30 cm sampai 50 cm. Sementara 25 hektare sawah di Desa Kemloko terendam banjir," kata Camat Godong Haryono, Jumat (24/11).

Haryono menambahkan, jebolnya tanggul  terjadi pada Kamis dinihari. Tanggul jebol ada di sebelah utara Dusun Margomulyo, Desa Kemloko dengan panjang jebolan sampai 6 meter. Selain itu, masih ada sekitar lima titik tanggul jebol lagi di Desa Werdoyo dengan panjang jebolan yang bervariasi.

Dari pantauan Grobogan Today, meski sudah mulai surut, beberapa rumah di Desa Sumberagung masih terendam. Walaupun air mulai surut, namun lantai rumah yang berlumpur membuat aktifitas mereka terganggu. "Kemarin juga mengungsi di rumah tetangga kok. Sudah dua hari (Kamis-Jumat) ini masih terendam. Barang-barang saya taruh diatas tempat tidur," kata warga RT 4 RW 1 Desa Sumberagung, Sawilah (62).



Banjir yang merendam area persawahan juga sangat merugikan petani. Petani bawang merah harus memanen lebih awal karena takut bawang merahnya busuk. Begitu juga lahan yang ditanami padi, padi yang baru berumur sekitar satu bulan sudah terendam banjir. Kalau tidak segera diatasi, petani khawatir akan gagal panen.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Grobogan, Subiyono mengatakan ada tiga titik jebolan tanggul dari Sungai Jajar.  Hal ini disebabkan sungai tak mampu menampung debit air. Banyaknya sampah, seperti batang pisang membuat aliran semakin tersendat dan terbendung. "Kami akan segera mengirim alat berat. Namun dengan kondisi seperti ini, alat berat belum bisa sampai ke lokasi. Setelah air sungai mulai surut, akan segera kami perbaiki,” jelasnya. (RE)


Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post