-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Color Party Melulu, Kreatifitas Event Organiser Dipertanyakan

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Color Party Melulu, Kreatifitas Event Organiser Dipertanyakan


PURWODADI, Grobogantoday.com -  Fun Color Party seakan menjadi menu wajib setiap acara yang diselenggarakan Pemkab Grobogan. Setelah sebelumnya di dua peringatan hari jadi Kabupaten Grobogan, kini fun color party rencananya kembali digelar untuk memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73. Terkait rencana tersebut,  masyarakat mempertanyakan kreatifitas penyelenggara, yakni event organizer yang digandeng oleh Pemkab. 

Salah satunya Giyanto, Ketua LSM AMPGD, menurutnya, fun color party merupakan kegiatan yang tidak ada manfaatnya dan tidak bisa dinikmati masyarakat secara luas.
"Acara seperti itu sudah sering diadakan dan manfaatnya untuk masyarakat tak ada sama sekali. Color party hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang, padahal kegiatan menggunakan uang rakyat," ungkapnya. 


Menurutnya, kegiatan fun color party diganti dengan acara yang lain. Karena merupakan pesta rakyat, maka lebih bijaknya mengadakan acara menggali potensi lokal seperti festival kesenian rakyat atau kegiatan yg melibatkan budayawan lokal. Sehingga bisa memperkenalkan kesenian atau potensi Grobogan ke masyarakat Grobogan dan kabupaten lain. 


Giyanto menambahkan, dengan mengadakan fun color party, pemkab seperti sudah tidak punya konsep untuk mengadakan kegiatan yang bisa mengangkat potensi lokal. "Seharusnya lebih kreatif lagi.Masih banyak kok yang bisa dilakukan,"  katanya. 


Bagas Mahendra , seorang pelaku seni saat ditanya tentang kegiatan fun color party yang akan kembali dilakukan mengaku kurang setuju. Menurutnya, kalau memang acara segmentasinya muda-mudi Grobogan, kenapa tidak membuat acara yang lebih mengedukasi. Seperti mengembangkan budaya lokal Grobogan yang lebih manfaat. Kreativitas pun bisa dijadikan sebagai kulit dan jati diri daerah yakni budaya menjadi intinya. Jadi bukan sekedar mengadopsi tradisi luar agar tampak modern. "Mbok ya o, lebih berfikir untuk melestarikan kebudayaan lokal yang kian hari kian terkikis dengan kata modernisasi. Agar kelak anak cucu kita tetap dapat tahu kekayaan budaya Grobogan,"  ungkapnya. (RE) 
Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post