Perhatikan Nasib Petani, Grobogan Tolak Impor Jagung
KARANGRAYUNG, Grobogantoday.com - Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk melakukan impor jagung. Demikian diungkapkan Bupati Grobogan, Sri Sumarni acara panen jagung bersama Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian Republik Indonesia beserta stakeholder terkait di Desa Telawah, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Kamis (31/1/2019).
"Produksi jagung di Kabupaten Grobogan sangat besar. Kami mewakili petani di Kabupaten Grobogan menyampaikan tidak ada alasan untuk impor jagung. Biarlah petani menikmati harga tinggi, " katanya.
Menurut Sumarni, saat ini harga jagung di tingkat petani dengan kisaran diatas Rp. 5.200 per Kg pipil kering." Ini merupakan harga tertinggi yang pernah diterima petani, sehingga kami berharap kebijakan pusat agar tetap memperhatikan petani jagung, " ujarnya.
Kabupaten Grobogan, lanjut Sumarni, dengan luas wilayah 202.811 Ha memiliki lahan sawah seluas 83.639 Ha merupakan wilayah kabupaten dengan lahan sawah terluas se Jawa Tengah. Data Statistik Pertanian tahun 2017 untuk komoditi jagung dengan luas tanam 129.962 Ha, dengan produktivitas 60,48 Kwintal/Hektar menghasilkan produksi sebesar 807.895 Ton.
"Produksi jagung di Kabupaten Grobogan tersebut menyumbang 22,7 % dari produksi jagung Jawa tengah dan 2,8 % dari produksi jagung nasional," ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Edhie Sudaryanto dalam kesempatan ini membantah dengan tegas adanya pihak-pihak yang menyebutkan saat ini tidak ada panen jagung. Faktanya, jagung di Kabupaten Grobogan sedang memasuki musim panen.
"Siapa bilang tidak ada panen. Panen jagung di Kabupaten Grobogan yang diperkirakan panen raya di Bulan Pebruari 2019 seluas 41.035 Ha, diperkirakan akan menghasilkan produksi jagung sebanyak 246.210 ton," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian Republik Indonesia juga meninjau hamparan sawah di beberapa desa di Kecamatan Karangrayung yang siap panen. Ia mengatakan selama ini suplai jagung dari Jawa Tengah maupun Grobogan cukup bagus. Menurutnya, suplai tersebut sudah bisa memenuhi kebutuhan peternak besar dan kecil. ‘’Impor tidak perlu lagi, jika sudah menghadapi panen seperti ini. Dua minggu kedepan bisa mencapai kebutuhan,” jelasnya. (RE)
Post a Comment
Post a Comment