-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Miniatur Karya Warga Grobogan Ini Tembus Mancanegara

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Miniatur Karya Warga Grobogan Ini Tembus Mancanegara

Slamet Sutrisno saat membuat miniatur kilang minyak lepas pantai. 

GROBOGANTODAY - Pria berusia 28 tahun ini memiliki keterampilan yang tak bisa diragukan lagi. Dari tangan dinginnya, bongkahan kayu lawas disulap menjadi sebuah karya seni memiliki nilai ekonomi tinggi. Bahkan karya-karyanya tembus hingga mancanegara. Satu miniatur buatannya laku hingga puluhan juta rupiah. 


Pria itu adalah Slamet Sutrisno, seorang perajin miniatur dari Dusun Gebyar, Desa Crewek, Kecamatan Kradenan, Grobogan, Jawa Tengah. 


"Mulai Februari 2022 ada pesanan dari luar negeri seperti dari Qatar, Singapura, Amerika dan India. Bulan depan ada kiriman miniatur kilang minyak lepas pantai ke Singapura, Belanda dan Rusia. Yang pesan ceo, manager dari perusahaan-perusahaan tersebut," katanya. 


Dengan alat seadanya seperti pisau, lem, bor, dan alat penunjang lainnya, ia biasa membuat miniatur sesuai pesanan. Miniatur tersebut berbahan baku kayu jati, tapi jatinya yang sudah lama.

Salah satu karya Slamet Sutrisno pesanan dari Dubai. 


"Biasanya saya pilih dari lumpang atau duplak lawas. Karena kalau jati lawas, kadar airnya sedikit jadi lebih mudah untuk dibentuk," ujarnya. 


Ia mengaku mahir membuat miniatur dari kayu jati secara autodidak atau belajar sendiri. Awalnya hanya mencoba membuat masjid, namun banyak warga yang menyukai hasil karya seninya.


"Tahun 2017 akhir saya bekerja untuk membuat rumah kayu. Limbahnya saya bawa pulang, iseng tak buat tutup kendi. Saya perhatikan mirip masjid, akhirnya tak bikin masjid. Setelah saya upload di sosial media, laku Rp 200ribu. Sejak dari situ saya menekuni membuat miniatur dengan serius," katanya.


Walaupun sering disepelekan, ia tetap semangat menekuni pekerjaannya. Ia membuat berbagai macam miniatur, seperti gedung Polda Jateng, kendaraan perang dan logo institusi. Semua hasil karyanya tersebut ia upload di sosial media. 


"Sempat dapat undangan ke Polda Metro Jaya, disuruh membuat kapal. Setelah saya kerjakan selama 20 hari, kapal tersebut dilelang laku Rp 25 juta," ujarnya bahagia. 


Saat ini Slamet Sutrisno sudah mulai merasakan hasil dari jerih payahnya itu. Ia bisa membangun sebuah rumah untuk keluarga kecilnya. Ia juga sudah memiliki tiga orang karyawan untuk membantu mengambangkan usaha miniatur tersebut.


"Satu miniatur bisa saya jual dengan harga Rp 15-40 juta, tergantung ukuran dan kerumitan membuatnya," katanya. 



Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post