-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Longsor, Jalan Purwodadi-Nglobar Terancam Putus

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Longsor, Jalan Purwodadi-Nglobar Terancam Putus



PURWODADI – Selain mengancam rumah warga, longsornya bantaran Sungai Lusi di Dusun Ngrebo, Desa Kedungrejo, Kecamatan Purwodadi juga mengancam akses jalan utama Purwodadi-Nglobar. Saat ini gerusan Sungai Lusi telah memakan bahu jalan, hingga jalan beton tersebut berongga dibawahnya. Tentu saja hal ini sangat membahayakan jika sewaktu-waktu jalan tersebut ambrol. Untuk sementara, separuh jalan diberi pembatas agar tidak dilintasi kendaraan.


Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Grobogantoday.com, longsor mulai memakan bahu jalan sekitar satu bulan terakhir. Curah hujan yang cukup tinggi, membuat gerusan Sungai Lusi semakin parah. Saat ini, gerusan bahu jalan sudah mencapai 10 meter dan dimungkinkan akan semakin bertambah lebar. Hal ini terlihat dengan merekahnya tanah di sekitar gerusan. “Sudah parah banget, takutnya nanti malah semakin melebar,” jelas Suprat, Perangkat Desa Kedungrejo, Jumat(23/3/2018).

Suprat menjelaskan, sebelumnya gerusan Sungai Lusi telah memutus jalan utama sepanjang sekitar 100 meter. Tidak hanya jalan, gerusan juga telah menghabiskan tanah milik warga. Kini jalan yang putus itu oleh masyarakat setempat jalurnya dibelokkan ke pekarangan warga sebagai jalan darurat untuk lalu- lintas warga.Sementara jalan utama pindah ke jalan lain.  “Jalan sudah habis semua, hingga akhirnya jalan utama dipindahkan,” ungkapnya.


Menurut Suprat, bulan Januari lalu  pihak BBWS Pemali Juana telah  datang ke lokasi longsor untuk melakukan pemeriksaan kadar tanah. Ia dianjurkan untuk membuat proposal langsung kepada pihak BBWS Pemali Juana. “Beberapa waktu yang lalu ada petugas kesini untuk cek lapangan dan melakukan pemeriksaan kadar tanah. Tapi hasilnya bagaimana belum tahu. Kami dari pihak desa juga telah mengajukan proposal ke BBWS. Selain itu, setiap musrenbang juga kita usulkan,” katanya.



Saat ini, masih ada 7 KK yang masih bertahan.  Longsoran tanah perkampungan sepanjang kurang lebih 200 meter yang sudah berlangsung selama 10 tahun terakhir ini, kini kondisinya makin mengkhawatirkan. Sudah 6 KK yang memindahkan rumahnya ke lokasi lain yang lebih aman karena kondisinya sudah membahayakan.”Yang lain sudah pada pindah, tanahnya sudah habis tergerus air,” jelas Priyo, warga yang nekad bertahan.




Longsoran makin lama makin dekat dengan rumah warga yang masih mencoba bertahan di sana, bahkan hanya tersisa tanah beberapa meter saja di belakang rumah warga yang ada. “Sebenarnya ngeri juga, tapi mau bagaimana lagi. Tanah tinggal ini saja yang ditinggali,” tutur Hadi kepada Grobogantoday.com.



Untuk sementara,  warga korban longsor yang tidak memiliki tanah  terpaksa memindahkan rumahnya di tanah milik Desa Kedungrejo. Seperti halnya Anik, dia mengaku tinggal di tanah milik desa karena tidak memiliki tanah lagi. “Mau tinggal dimana lagi. Tanah sudah hilang semua, bisanya tinggal disini,” keluhnya.


Warga berharap, dinas terkait segera melakukan tindakan agar longsor tidak semakin meluas. Warga khawatir longsor akan semakin parah jika tidak segera ditangani. “Ini kalau musim penghujan pasti bertambah. Kalau gak diperbaiki, ya meluas terus seperti ini,” ungkap Anik.


Terpisah, Kepala Dinas PUPR, Subiyono saat dimintai keterangan mengenai longsornya jalan utama Purwodadi-Nglobar menjelaskan bahwa pihaknya akan segera memperbaiki longsor tersebut dengan menggunakan dana pemeliharaan. “Perbaikan akan segera kami lakukan,” ucapnya. (RE)



Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post