Sedekah Bumi, Simbol Keakraban Warga Pakis

KRADENAN, Grobogantoday.com- Ratusan warga di dua dusun, yakni Karas dan Sapen, Desa Pakis, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan tumpah ruah di area mata air soca, Jumat(6/4/2018). Tak hanya orang tua, anak-anak pun juga datang. Dengan membawa hasil kebun dan pertanian, mereka mengikuti acara sedekah bumi yang diselenggarakan rutin setiap tahunnya. “Acara ini kita selenggarakan setiap bulan Rajab. Hal ini sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan,  sekaligus menjaga tradisi dan kelestarian sumberdaya alam karunia Tuhan,” ujar sesepuh desa, Sutoto.

Setelah semua warga berkumpul, sesepuh desa membacakan doa. Warga dengan khidmat mengamini doa yang dilantunkan. Usai doa dipanjatkan, warga membagi makanan yang sudah dibawa ke helai daun jati yang sudah dipersiapkan. Kemudian dibagi kepada seluruh warga yang hadir dalam acara. “Untuk menjaga kebersamaan, kita makan bersama-sama disini,” kata Sutoto.

Dia berharap sumber mata air yang melimpah keluar dari dikelola sebagai berkah. Tak hanya untuk mengairi area pertanian, mata air tersebut digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan jika musim kemarau tiba, warga dari luar desa banyak yang mengambil air dari sumber mata air yang oleh warga setempat dihubung-hubungkan dengan Sendang Coyo di Desa Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon.  “Sedekah bumi ini sebagai wujud bakti bahwa air adalah sumber kehidupan. Tak hanya warga sini yang menikmati, warga di Kecamatan Kradenan pun ikut menikmatinya,” ujarnya.

Didik, salah seorang pemuda desa menjelaskan masyarakat sekitar yang menjaga merawat, mengelola dan memanfaatkan sumber air soca sebagai sumber kehidupan. Menurutnya, sebagai generasi muda, tradisi sedekah bumi perlu dilestarikan sebagai salah satu kekayaan budaya.  “Ini merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang sudah langka di jaman seperti sekarang ini. Tradisi ini mampu menciptakan kerukunan dan kebersamaan di tengah perbedaan. Maka sebagai generasi muda, kita wajib melestarikannya,” katanya. (RE)

Baca Juga