-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Tragis, Dalam Sepekan 3 Ekor Sapi di Ngaringan Mati Diduga Karena PMK

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Tragis, Dalam Sepekan 3 Ekor Sapi di Ngaringan Mati Diduga Karena PMK

Salah satu sapi milik warga Desa Mbelor yang mati diduga akibat PMK. 

GROBOGANTODAY - Walaupun sudah dilakukan deklarasi Zero Reported Cases PMK di Kabupaten Grobogan, masih saja ada sapi yang mati diduga karena PMK. Dalam satu pekan, tiga ekor sapi mati di RT 05 RW 02 Dusun Singopranan Desa Belor Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Tragisnya lagi, ketiga ekor sapi yang mati tersebut terdapat dalam satu wilayah RT. Demikian diungkapkan Sadiman, warga desa setempat kepada Grobogan Today, Minggu (8/1/2023). 


"Ada 3 ekor sapi yang mati. Ditandai dengan mulut yang berbusa, tidak mau makan, dan kuku yang lembek serta mengeluarkan bau yang tidak sedap," ungkapnya.


Sadiman, Ketua RT 05 mengungkapkan bahwa tiga ekor sapi yang mati tersebut mati secara mendadak. Selain itu, ada puluhan ekor sapi lain di wilayahnya yang saat ini tak kuat berdiri dan mengalami tanda-tanda yang sama seperti PMK. 


"Tolong Bapak Ibu, petugas kesehatan hewan yang berwenang untuk segera membantu kami para peternak sapi. Sapi-sapi pada mati di wilayah RT kami. Kehidupan warga sehari-hari sudah susah, ditambah lagi ternak kami yang pada mati mendadak. Pandemi PMK di wilayah kami sudah sangat meresahkan, jadi jadi tolong segera ditangani kasus ini. Kasihan wong cilik yang harus kehilangan tabungannya (sapi)," ujarnya sedih. 


Ia berharap cukup tiga ekor sapi saja yang mati dan menjadi korban PMK di wilayahnya. Ia menyebutkan, tiga ekor sapi yang mati yakni milik Maulud Adi Pranoto (25), Khairun (46), dan Sulasman (48).


"Ketiga ekor sapi tersebut mati dalam tiga hari berturut-turut. Terakhir hari ini Sabtu (7/1), ternak sapi betina milik Sulasman yang bunting 8 bulan," katanya. 


Ia berharap, wabah PMK di desanya bisa segera tertangani dengan baik. Sehingga warga tidak was-was lagi. 


"Semoga instansi terkait bisa menemukan solusi dengan cepat. Sehingga masyarakat dan peternak sapi bisa bernafas lega kembali," ujarnya.(EB) 



Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post