-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Peternak Resah, Ribuan Sapi di Jambangan Terjangkit LSD

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Peternak Resah, Ribuan Sapi di Jambangan Terjangkit LSD

Seorang warga Desa Jambangan, Kecamatan Geyer menunjukkan sapinya yang terjangkit LSD. 

GROBOGANTODAY - Sejak tiga pekan terakhir, sejumlah ternak sapi peliharaan milik warga di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terserang penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).


Salah satu pemilik sapi Desa Jambangan, Podo, saat ditemui di rumahnya mengatakan, para sapi itu mengalami benjolan- benjolan di sekujur tubuh. Akibat penyakit tersebut menjual ternaknya dengan harga yang sangat murah. Sehingga menyebabkan pemilik sapi rugi besar.


"Makin lama makin banyak yang sakit di sini. Dua sapi milik saya kena. Anaknya mati, sedangkan induknya saya jual laku Rp 2 juta," ungkapnya, Kamis(2/2/2023). 


Ia mengaku penyakit itu muncul baru kali ini. Warga juga merasa aneh penyakit itu muncul setelah wabah PMK menghilang.


"Saya juga baru tahu kali ini, karena baru saat ini penyakit itu ada. Kulitnya bentol-bentol dan tidak bisa berdiri," katanya.


Pemilik sapi di desa tersebut telah mendatangkan dokter hewan untuk mengobati hewan ternak yang sakit dengan biaya sendiri. 


"Di sekitar sini banyak sapi yang sakit. Kalau dijual, harganya juga murah. Jadinya rugi," jelasnya.


Diketahui, Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau.


Karyadi, Kades Jambangan menambahkan, pemerintah desa telah mendapati laporan dari para pemilik sapi terkait serangan penyakit itu. Saat ini ada sekitar 1.000 ekor sapi yang telah terjangkit LSD. Sedangkan sapi yang mati sebanyak-banyaknya 10 ekor. 


"Terakhir ada 2 ekor yang mati kemarin, di Dusun Duro," katanya.


Pihaknya berharap ada perhatian dari dinas terkait untuk membantu mengatasi penyakit tersebut. "Dinas terkait turun ke bawah, menambah tenaga medis untuk mengatasi penyakit tersebutselain memberikan bantuan pengobatan juga membantu pencegahan agar sapi yang sehat tidak tertular dengan penyakit itu.


Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan menjelaskan, saat ini kasus LSD di Grobogan sudah ditemukan di 18 kecamatan. Tinggal 1 kecamatan saja yang belum terjangkit, yakni Klambu.


"Total kasus ada 1.011. Sementara sapi yang sudah mati 3 ekor. Kematian belum masuk semuanya, mestinya jauh di atas itu yang mati. Saat ini masih mendata di lapangan," katanya.

Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post