Realisasi Penggunaan Dana Desa Belum Maksimal, Warga Jetaksari Datangi Kades
PULOKULON- Takut dana desa tahap II tidak bisa cair karena belum ada realisasi penggunaan dana desa tahap I, membuat BPD Desa Jetaksari, Kecamatan Pulokulon bersama tokoh masyarakat mendatangi kades setempat di balai desa, kemarin. Dari 4 titik yang akan dibangun menggunakan dana desa, baru satu titik yang sudah selesai, satu titik baru saja mulai dan dua titik yang lain belum ada aktifitas. Demikian diungkapkan Ketua BPD Jetaksari, Ririn Puji Dwi Haryani.
“Kita sampaikan aspirasi masyarakat tentang dana desa tahap I, sudah cair kenapa belum ada realisasi. Seharusnya tanggal 25 Agustus sudah laporan untuk pencairan dana desa tahap II, jadi warga khawatir dana desa tidak cair. Makanya kami undang dari kecamatan, Bapermas dan kepala desa untuk menjembataninya,” tuturnya.
Supriyono, tokoh masyarakat yang ikut hadir menyampaikan bahwa saat ini tidak ada keterbukaan dalam penggunaan dana desa. Selama ini warga tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Tidak ada akses informasi yang bisa diakses warga untuk memperoleh informasi tentang penggunaan dana desa. “Kami sudah mencoba bertanya kepada BPD, namun BPD juga tidak bisa memberikan informasi tentang dana desa. Harusnya ada infogratis di beberapa titik yang bisa kita lihat,” tuturnya.
Prihantono Sunar, Tenaga Ahli dari Bapermas menjelaskan bahwa harus ada pelibatan warga dalam penggunaan dana desa, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan. Pemdes harus proaktif memberikan informasi kepada warga. “Disini warga telah aktif dalam pengawasan penggunaan dana desa. Untuk infografis, seharusnya pihak desa menyediakan. Saat ini kepala dinas membuat kebijakan, jika tidak memasang infografis maka dana desa tidak akan dicairkan,” terangnya.
Kades Jetaksari Ahmad Nur Solikin yang juga hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatan penggunaan dana desa tahap I. Ia berjanji akan segera menyelesaikan seluruh proyek yang belum dikerjakan. “Pencairan dana desa mepet, sebelum lebaran kemarin baru cair. Jadi ada keterlambatan,” tuturnya.
Ia menambahkan, akan lebih terbuka tentang pemanfaatan dana desa. Sesegera mungkin ia akan membuat infografis yang bisa menjadi akses informasi untuk warga. “Paling dua hari ini infografis akan segera saya buat,” tuturnya.
Keterlambatan realisasi penggunaan dana desa tahap I ini disinyalir karena ada intervensi dari kades terhadap penyedia barang agar mengirim material di satu titik hingga proyek selesai, baru mengirim ke titik yang lain. “Permasalahan sudah tahu. Yang penting sekarang pihak penyedia barang segera mengirim material ke titik yang akan dibangun. Sedangkan TPK harus segera bekerja,” tutur Kamal, perwakilan Kecamatan Pulokulon. (iya)
Post a Comment
Post a Comment