Minat Tanam Kedelai Rendah, Direncanakan Akan Ada Kontrak Harga Kedelai Lokal
GROBOGANTODAY - Kenaikan harga kedelai impor ini merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan produksi kedelai lokal. Demikian diungkapkan Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Sunanto, Kamis, (7/1/2021) saat ditemui Grobogantoday.com di ruang kerjanya.
“Jadi kondisi saat ini bisa dimaksimalkan untuk genjot produksi lokal karena harganya hampir sama dengan impor. Saat ini, luasan tanaman kedelai sekitar 2.000 hektare. Target kita bisa mencapai sekitar 10.000 hektare,” jelasnya.
Sayangnya, minat petani untuk memproduksi komoditas ini masih cukup rendah. Petani lebih memilih menggarap komoditas tanaman pangan lainnya.
“Minat petani untuk menanam kedelai masih rendah. Para Petani lebih memilih menanam padi atau jenis palawija seperti jagung. Ini yang menjadi persoalan untuk menggenjot produksi," ujarnya.
Untuk menumbuhkan minat petani, lanjut Sunanto, rencananya akan ada kontrak harga kedelai lokal. Disamping itu, akan ada bantuan benih kedelai sebanyak 50 kg per hektarenya.
" Untuk kontrak harga, di kisaran harga Rp 8ribu - 9ribu. Sedangkan bantuan bibit, pengajuan ke kelompok tani. Semua petani yang mau menanam kedelai akan mendapatkan benih 50 kg dan pupuk NPK 50 kg, untuk luasan satu hektare. Bantuan ini langsung dari kementrian pertanian," katanya.
Saat ini, hasil panen lebih difokuskan untuk memenuhi kebutuhan benih kedelai lokal Grobogan.
"Permintaan benih cukup tinggi. Tak hanya untuk Grobogan saja, namun permintaan benih juga dari wilayah di luar Grobogan, yakni di jawa dan luar jawa," katanya.
Post a Comment
Post a Comment