-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Dua Tahun Laporan Dugaan Penggelapan Tak Ada Perkembangan, Nasabah KSP Logam Mulia Klambu Datangi Polres Grobogan

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Dua Tahun Laporan Dugaan Penggelapan Tak Ada Perkembangan, Nasabah KSP Logam Mulia Klambu Datangi Polres Grobogan

Tiga nasabah KSP Syariah  Logam Mulia Klambu mendatangi Polres Grobogan. 

GROBOGANTODAY - Dua tahun laporan ke polisi dan belum ada perkembangan, tiga orang nasabah KSP Syariah Logam Mulia Klambu kembali mendatangi Polres Grobogan, Rabu(1/3/2023) sekitar pukul 10.30 WIB. Ketiganya yakni Suroto, warga Desa Terkesi, Klambu; Soheh Pujiyanto, warga Kecamatan Grobogan, dan Iswaratin, warga Desa Penganten, Klambu. Mereka menanyakan perkembangan laporan kasus yang telah dilaporkan sebelumnya.


"Saya sebagai nasabah, sudah laporan dua tahun belum ada hasilnya. Pihak KSP juga tidak ada itikad baik, " kata Suroto, nasabah KSP Logam mulia. 


Menurut Suroto, ada sekitar 200 nasabah dengan total tabungan Rp 12,7 milyar belum bisa dicairkan. Kebanyakan nasabah berasal dari pedagang kecil di pasar. Ia mengaku memiliki tabungan deposito sebesar Rp 525 juta. Sedangkan Soheh memiliki sebesar Rp 126 juta, dan Iswaratin sebanyak Rp 405 juta.


"Walaupun telah dipailitkan tahun 2021, namun sampai saat ini belum ada pencairan. Kalau tidak kembali, pemilik KSP Logam Mulia ya dipidana penjara. Yang kami inginkan hanya itu,” tegasnya.


Soheh Pujiyanto menjelaskan, sejak kasus tersebut dilaporkan ke Polres Grobogan pada dua tahun lalu, namun hingga saat ini belum ada perkembangan. Pihak kepolisian beralasan pemilik KSP, Mustamir sakit, sehingga tak bisa sembarang dipanggil.


"Dulu laporannya kasus perbankan, sudah diganti kasus penggelapan dan penipuan," katanya. 


Soheh lebih lanjut menyebutkan, apabila memang laporannya tak bisa diproses, dia meminta agar barang bukti yang sudah diserahkan kepada kepolisian dikembalikan kepadanya.


Menurutnya, pihak Balai Harta Peninggalan (BHP) Semarang sebenarnya telah melakukan penyitaan aset milik KSPS. Namun, hingga kini baru mendapatkan Rp 325 juta.


”Katanya uang koperasi yang dipinjam Rp 4 milyar, tetapi hanya mendapatkan Rp 325 juta. Aset koperasi tidak ada, kantor dan tanah milik pribadi, hanya disewakan. Uang belasan milyaran selama ini mengalir ke mana, yang tahu kan aparat,” paparnya.


Ia menambahkan, walaupun pemilik KSP Syariah Logam Mulia memiliki aset yang cukup banyak. Namun sampai saat ini, belum ada niatan dari pemilik untuk mengembalikan tabungan milik nasabah. 


"Asetnya banyak. Tanahnya juga ada di beberapa tempat di luar kota. Memiliki usaha wisata waterboom di Klambu dan Kudus, kemudian toko material, supermarket, pabrik roti, hingga SPBU.Tapi gak ada niatan untuk mengembalikan uang kami," ujarnya.

SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post