-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Bupati Grobogan Larang Warganya Ikut Aksi 2 Desember

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Bupati Grobogan Larang Warganya Ikut Aksi 2 Desember


GROBOGAN - Bupati Grobogan Sri Sumarnisecara langsung memimpin Apel Kebhinekaan tahun 2016 yang diselenggarakan di Jalan R. Soeprapto,tepatnya didepan SMA Negeri 1 Purwodadi,Kamis(24/11).

Apel kebhinekaan ini diikuti oleh seluruh FKPD,Korpri,TNI,Polri,Pramuka,Pelajar,tokoh lintas agama serta organisasi kepemudaan. Tokoh lintas agama dalam hal ini, mengikrarkan ikrar cinta damai untuk menjaga Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam sambutannya, Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan, bahwa sejak digunakannya semboyan Bhineka Tunggal Ika pada lambang negara Indonesia, dunia menjadi mengenal bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk, bangsa yang memiliki keberagaman.

“Semboyan yang berarti "Berbeda-beda namun satu jua" ini harusnya begitu melekat dalam diri setiap masyarakat Indonesia. Karena sejarahnya, semua perbedaan dan kemajemukan dalam diri bangsa ini menjadi satu, kala berjuang melawan penjajahan demi meraih kemerdekaan,” katanya.

Lanjut Sri Sumarni, atas dasar itulah yang kemudian menciptakan rasa nasionalisme yang absolut dalam kehidupan masyarakat hingga bagai tak ada perbedaan semua bersatu bahu membahu menumbangkan kekuasaan penjajah di bumi pertiwi.Bahwasanya,perbedaan merupakan kekuatan bangsa. Namun jika tidak dikelola dengan baik bisa menjadi sebuah polemik yang bisa memecah belah kesatuan bangsa. Namun, seiring berjalannya kehidupan kebangsaaan Indonesia, kebhinekaan terus mengalami cobaan.

“Kebhinekaan ini aktualisasinya berbanding lurus dengan semangat nasionalisme, jika kebhinekaan memudar, bukan tak mungkin rasa nasionalisme juga ikut teriris,” sebutnya.

Dikatakan sri Sumarni, mencuatnya pemberitaan tentang aksi kekerasan seperti tawuran antar pelajar dan mahasiswa, konflik, perang saudara dan antar suku, menunjukkan betapa Kebhinekaan berjalan ke arah yang salah. Kebhinekaan (kemajemukan) dipandang bukan sebagai suatu aset yang berharga, namun dipandang sebagai ajang unjuk kekuatan.

“Untuk itu, pemerintah memandang perlu kembali mengingatkan tentang kebhinekaan bangsa kita, salah satunya melalui Apel Kebhinekaan yang kita laksanakan ini yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat guna mewujudkan persatuan dan kesatuan NKRI yang lebih kokoh, sebagai bentuk respon terhadap perkembangan situasi strategis pada tatanan kehidupan regional, Nasional dan global yang berimplikasi pada aspek keamanan dan ketertiban,” jelasnya.

Sri sumarni menambahkan, untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa perlu ditanamkan sikap saling menghargai,cinta tanah air dan cinta perdamaian.”NKRI adalah harga mati,pungkasnya.

Sri Sumarni menghimbau kepada seluruh warga Kabupaten Grobogan untuk tidak ikut-ikutan dalam aksi 2 Desember di Jakarta.”Mari kita jaga perbedaan ini.Jangan sampai Indonesia terpecah belah oleh aksi yang tidak bertanggung jawab,” tuturnya.

Dalam apel kebhinekaan ini,ditampilkan berbagai macam kesenian dari berbagai daerah,mulai dari tari,barongsai,rebana,gondoriyo dan barongan.(ire)
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post