Bulan April, Pusat Kuliner Purwodadi Ditargetkan Ditempati
PURWODADI,Grobogantoday.com-
Pedagang Kaki Lima(PKL) Jalan R. Soeprapto Purwodadi ditargetkan menempati
pusat kuliner eks koplak dokar pada bulan April tahun ini. Demikian diungkapkan
Sri Rahayu, Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Grobogan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin(5/2/2018).”Kita sudah
berkoordinasi dengan Dinas PUPR, bulan Mei akan dilaksanakan pembongkaran dan
perbaikan trotoar. Jadi bulan April kita sudah harus memindahkan para pedagang
kaki lima di Jalan R.Soeprapto,” jelasnya.
Sri Rahayu
menjelaskan, data terakhir jumlah PKL jalan R.Soeprapto ada 197 pkl. Namun
pihaknya saat ini masih memvalidkan data jumlah pkl dengan data yang dimiliki
paguyuban pkl. Nantinya, hanya 70 pkl saja yang akan menempati kios yang telah
disiapkan. “Saat ini kita masih memvalidkan data dulu. Kita cocokkan data kita
dengan data milik paguyuban,” ungkapnya.
Kesulitan yang
muncul, jelas Sri Rahayu, selalu muncul pkl baru saat ada pembangunan yang
diperuntukkan untuk pkl. “Ada saja pkl baru yang muncul. Biasanya yang sudah
tidak jualan, jualan lagi,” katanya.
Ada beberapa
kriteria yang harus dipenuhi pkl jika ingin menghuni pusat kuliner ini.
Diantaranya memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Grobogan, usahanya kuliner dan
sanggup untuk membayar biaya sewa. “Kiosnya berukuran 2x3 meter ditambah dengan teras 5x3 meter
untuk para pembeli. Pkl penghuni pusat kuliner ini harus membayar sewa
dikarenakan tidak bisa disubsidi APBD, dilarang BPK,” tambahnya.
Sisa pkl yang
tidak menempati pusat kuliner rencananya akan dipindah ke taman hijau kota
Purwodadi. Untuk relokasinya, akan dilakukan secara bersamaan. Sehingga
diperlukan koordinasi antar dinas. “Jadi kita berkoordinasi dengan PUPR, DLH
dan satpol PP. Sehingga penataan pkl bisa terlaksana dengan lancar,” katanya.
Terkait dengan
belum terpasangnya rolling door di kios yang disediakan, Sri Rahayu
menjelaskan, jumlah anggaran tidak sesuai dengan DED yang ada, sehingga pihaknya membangun
seadanya sesuai dengan kebutuhan. Untuk
melengkapi kekurangan tersebut, pihaknya akan
mengusulkan pada anggaran perubahan. “Anggaran sesuai DED sebesar Rp 7
miliar, sedangkan kita hanya memiliki anggaran Rp 4 miliar saja. Untuk
kekurangannya akan kita bangun bertahap. Untuk listrik, air semuanya sudah siap,”
ungkapnya. (RE)
Post a Comment
Post a Comment