-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Siswa SMK Asta Mitra Purwodadi Manfaatkan Biji Durian Jadi Makanan Olahan

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Siswa SMK Asta Mitra Purwodadi Manfaatkan Biji Durian Jadi Makanan Olahan


Grobogan,Grobogantoday.com- Biji durian  selama ini hanya dipandang sebagai sampah saja. Namun di tangan siswa Kelas XII jurusan farmasi SMK Asta Mitra Purwodadi, biji durian bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat. Mereka menciptakan jajanan olahan cokelat dengan memanfaatkan biji durian. Biji durian digunakan sebagai pengganti kacang almond maupun kacang mede.

“Ide memanfaatkan biji durian ini muncul saat kita lagi makan durian bersama. Daripada hanya menjadi sampah, kita mencoba membuatnya menjadi olahan makanan,” kata siswa Kelas XII jurusan Farmasi Qori Nurzaeni, Selasa(13/2/2018).

Qori menjelaskan, pengolahan cokelat biji durian sangat mudah, hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Sebelum direbus, biji durian terlebih dahulu harus dibersihkan dahulu. Setelah dingin, biji-biji durian tersebut dipotong-potong sesuai selera. Kemudian digoreng hingga matang, setelah itu ditiriskan dan dimasukan dalam cetakan. Kemudian, lelehkan cokelat di atas pemanas tak langsung. Potongan biji durian yang telah siap di dalam cetakan tersebut kemudian diberi cokelat yang sebelumnya telah dilelehkan. Setelah didinginkan, cokelat durian di simpan di dalam lemari pendingin. “Coklat biji durian ini bisa bertahan cukup lama, tergantung coklatnya. Aromanya juga lebih khas daripada kacang almond atau mete,” jelasnya.


Siti Zulifat, guru pembimbing jurusan Farmasi SMK Asta Mitra menjelaskan, kandungan gizi biji durian lebih baik ketimbang kacang almond maupun mede. Menurutnya, biji durian memiliki nilai protein lebih tinggi dan rendah lemak.”Kalau biasanya makan coklat bisa membuat gemuk, namun jika mengkonsumsi cokelat biji durian kami yakini tidak bisa membuat gemuk,” ungkapnya.


Saat ini pemasaran coklat biji durian hanya terbatas di lingkungan sekolah saja. Namun tidak menutup kemungkinan akan dipasarkan di luar sekolah. “Biasanya hanya dijual saat expo di sekolah saja. Namun suatu saat bisa dikembangkan siswa,” tambahnya. (RE)
Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post