Ada 1001 Penderita DBD,11 Orang Meninggal
GROBOGAN - Penderita demam berdarah di Grobogan terus meningkat.Setidaknya sudah 11 orang meninggal dunia,semuanya masih usia anak - anak.Pihak diknas kesehatan mengatakan,semua kecamatan di Grobogan endemis demam berdarah.
Dalam sepuluh bulan terakhir setidaknya terdapat seribu satu penderita demam berdarah,sebelas diantaranya meninggal dunia.Penderita demam berdarah didominasi usia anak -anak.Cuaca ekstrem dianggap berkontribusi terhadap lonjakan ini.
"Secara kumulatif sampai Oktober ini tercatat 1001 kasus, sebelas diantaranya meninggal dunia. Sedangkan di tahun 2015 tercatat 970 kasus,8 diantaranya meninggal.Banyak faktor yang menjadi pemicu, salah satunya cuaca ekstrim," tutur Slamet widodo,kabid penanggulangan penyakit Dinas Kesehatan Grobogan.
Slamet menambahkan, selain faktor cuaca ekstrem, meningkatkan kasus DBD berkenaan dengan pola hidup masyarakat. Salah satu terbaikuntuk mengatasi hal tersebut dengan melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk dengan melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara massal.
Dia menegaskan bahwa kegiatan PSN lebih efektif memberantas DBD, dibandingkan dengan pengasapan atau fogging. Sebab pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan larva atau jentik nyamuk di dalam air tetap bertahan hidup."Tidak hanya menguras, menutup, mengubur akan tetapi juga mengawasi, media yang dapat menjadimedia berkembang biaknya nyamuk tersebut. Fogging merupakan langkah akhir.
Yang penting adalah kesadaran masyarakat dalam menerapkanPHBS," katanya.Menurut dia, pengasapan dilaksanakan secara selektif dan mendapat pengawasan dari Dinas Kesehatan. Mengantisipasi dampak negatif, sebelum dilakukan pengasapan, harus ada kesepakatan serta kesanggupan warga menindaklanjuti dengan PSN.
Muslikah salah seorang ibu yang anaknya di rawat di RSUD Purwodadi karena menderita Demam berdarah." Sudah lima hari anak saya disini , sudah membaik kondisinya," jelasnya.(ire)
Post a Comment
Post a Comment