Goa di Wirosari ini Memiliki Sungai di Dalamnya
GROBOGAN - Goa yang satu ini memang masih cukup asing di telinga kita. Goa Lawa, begitulah warga sekitar menyebutnya. Goa yang terletak di kawasan hutan kawasan KPH Purwodadi,tepatnya di Dusun Anggil-anggil, Desa Karangasem, Wirosari, Grobogan, Jawa Tengah.Berjarak kurang lebih 30 kilometer dari pusat kota Purwodadi.
Sesuai dengan namanya, goa ini memang banyak dihuni hewan kelelawar (bahasa jawa: lawa). Memang diwilayah Grobogan, banyak goa yang memiliki kesamaan nama, namun goa yang satu ini memiliki karakter yang berbeda goa lawa lainnya. Kalau goa lainnya hanya menyuguhkan stalagtit dan stalagmit, namun di goa ini memiliki sungai di dalamnya. “Saya memang baru pertama kali kesini, ternyata bagus. Keindahan yang tersembunyi,” tutur Aditya.
Sesuai dengan namanya, goa ini memang banyak dihuni hewan kelelawar (bahasa jawa: lawa). Memang diwilayah Grobogan, banyak goa yang memiliki kesamaan nama, namun goa yang satu ini memiliki karakter yang berbeda goa lawa lainnya. Kalau goa lainnya hanya menyuguhkan stalagtit dan stalagmit, namun di goa ini memiliki sungai di dalamnya. “Saya memang baru pertama kali kesini, ternyata bagus. Keindahan yang tersembunyi,” tutur Aditya.
Sesuai dengan karakter wilayah pegunungan kendeng yang merupakan kawasan karst yang mampu menjadi penampung air. Goa yang masih cukup perawan ini memiliki sumber mata air yang mengalir. Sumber mata air ini dimanfaatkan warga untuk kebutuhan hidup sehari-hari. “warga menggunakannya untuk kebutuhan mandi,minum dan kebutuhan lainnya,” jelas Ermawati yang merupakan warga setempat.
Goa ini memang jarang dikunjungi wisatawan,hanya penduduk setempat dan beberapa pecinta alam yang pernah kesini.Goa ini berada di dalam kawasan hutan jati milik Perhutani.Jarak goa dengan rumah penduduk, sekitar 1 kilometer.Jadi kalau anda kesini bisa menikmati rimbunnya hutan jati.”Saya memang warga sini, tapi juga baru pertama kali kesini,” tutur Ermawati.
Walaupun layak untuk dijual, namun Goa lawa ini belum dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Warga masih membiarkannya begitu saja, mereka hanya menjadikannya tempat bermain anak-anak yang suka berpetualang sa
ja.
Pujiyanto, salah seorang pegiat wisata di Grobogan menyayangkan dengan adanya potensi wisata yang tidak dimanfaatkan. “Memang sangat miris sekali, begitu banyak potensi alam yang bisa dimanfaatkan, namun terbengkalai. Peran pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengembangkannya,” pungkas pemuda yang juga aktifis lingkungan ini. (iya
Post a Comment
Post a Comment