Kebakaran di Sindurejo Merupakan Peristiwa Kebakaran Ke-42 di Tahun 2017
TOROH- Kebakaran rumah kembali terjadi di
Kabupaten Grobogan, Minggu(10/9), sekitar pukul 14.00 WIB. Kali ini menimpa
sebuah rumah di Dusun Sindu RT 7 RW 6 Desa Sindurejo, Kecamatan Toroh. Api
diduga berasal dari bediang yang membakar jerami kering sehingga menjalar ke
rumah korban. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran kali ini. Namun kerugian
ditaksir sekitar 60 juta Rupiah.
Pemilik rumah diketahui bernama
Kasdi(58). Api pertama kali dilihat
Sawilah(50), tetangga korban. Saat kejadian, ia berada di dalam rumah,
melihat rumah korban bagian belakang ada kepulan asap. “Saat di dalam rumah
saya melihat rumahnya bagian belakang ada asap yang membumbung tinggi, tebal
sekali,” terangnya.
Merasa penasaran, ia mengajak Wito(53),
yang juga tetangga korban untuk melihat dari dekat apa yang terjadi. “Untuk
memastikan saya mengajak lik Wito untuk melihat dari dekat, sebenarnya apa yang
terjadi,” tambahnya.
Benar saja, setelah sampai di lokasi rumah
korban, ternyata rumah bagian belakang
sudah terbakar. Api berkobar besar membakar rumah bagian belakang. “Saya
langsung berteriak sekuat-kuatnya, meminta tolong warga,” ungkapnya.
Mendengar teriakan kebakaran, puluhan
warga berdatangan menuju rumah korban. Dengan peralatan sederhana, mereka bahu
membahu untuk memadamkan api yang sudah mulai membesar. “Warga sekitar sini
langsung datang semua untuk ikut membantu memadamkan api,” tutur Wito.
Akibat cuaca panas dan angin yang
bertiup cukup kencang, api dengan cepat menghabisi dua unit rumah bentuk
limasan milik korban. Pemadam kebakaran yang datang pun tak bisa berbuat
banyak, karena rumah korban terbuat dari bahan yang didominasi kayu yang mudah
terbakar. “Dugaan api berasal dari
bediang mengenai jerami kering dan
menjalar ke rumah serta membakar rumah bagian dapur. Kerugian ditafsir kurang
lebih 60 juta Rupiah,” jelas Kapolsek
Toroh, AKP Sunaryo.
Kapolsek menambahkan, kebakaran sering terjadi diakibatkan terjadinya
kesalahan atau kelalaian dari orang yang menyalakan api. Maka dari itu di musim
kemarau ini, pihaknya meminta kepada warga agar menyalakan api seperlunya
saja."Selain itu, kami juga mengimbau agar warga menggunakan listrik
seperlunya dan tidak ditumpuk beban listriknya karena bisa menyebabkan
korsleting yang menimbulkan percikan api, sehingga bisa menyebabkan
kebakaran," tambahnya.
Ia mengatakan kondisi cuaca yang kering dan angin bertiup cukup kencang ini
bisa menyebabkan berbagai macam bencana, selain kebakaran, puting beliung pun
rawan terjadi. Maka dari itu, kami meminta kepada masyarakat untuk selalu
waspada akan terjadinya bencana yang tidak bisa diprediksi," katanya.(iya)
Dari 42 kejadian harusnya bisa dilihat benang merahnya, dan bisa mengambil langkah selanjutnya.
ReplyDelete