-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Pernikahan Dini Pengaruhi Tingginya Angka Perceraian di Grobogan

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Pernikahan Dini Pengaruhi Tingginya Angka Perceraian di Grobogan

SERAHKAN BANTUAN : Anggota DPR RI Komisi IX, Imam Suroso memberikan bantuan laptop kepada SMA Muhammadiyah Purwodadi dalam acara  Sosialisi Program Pembangunan keluarga melalui Genre Ceria di gedung SKB, Purwodadi, Jumat(12/10).


PURWODADI,Grobogantoday.com- Kabupaten Grobogan termasuk kabupaten di Jawa Tengah dengan angka pernikahan dini yang cukup  tinggi. Hingga Agustus 2018, yang mendapatkan dispensasi menikah kurang dari usia  16 tahun  sebanyak 259 orang . Demikian diungkapkan Suparjo, Sekretaris DP3AKB Kabupaten Grobogan dalam Sosialisi Program Pembangunan Keluarga melalui Genre Ceria di gedung SKB, Purwodadi, Jumat(12/10).

“Usia ini masih sangat rawan. Tunda pernikahan sampai usia cukup, yakni untuk wanita minimal 21 tahun, sedangkan pria minimal berusia 25 tahun. Jangan pakai pakaian pengantinmu sebelum pakai baju toga sarjanamu,” ujarnya.

Tingginya angka pernikahan dini tersebut, berpengaruh terhadap tingginya angka perceraian juga. Menurutnya,  hal tersebut terjadi karena  belum siap mental, fisik maupun materi. “Generasi emas harus memanfaatkan bonus demografi, namun  harus berkualitas. Jika ingin bahagia, tunda perkawinan. Genre harus bisa merencanakan kapan menikah, kapanpunya anak.  Jika bisa dilaksanakan, impian mewujudkan keluarga bahagia terwujud,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Solikul Hadi,  Kabid Keluarga Sejahtera dan Perkembangan Keluarga BKKBN Jawa Tengah, menyampaikan pentingnya merencanakan keluarga. Perencanaan keluarga ini sangat erat kaitannya dengan mempersiapkan kehamilan dengan jarak yang ideal. Dengan persiapan yang matang, semua anggota keluarga akan mendapat manfaatnya. “Manfaat yang didapat antara lain ibu dapat dapat merawat anak secara optimal, hubungan dengan suami bisa lebih harmonis, bisa mempersiapkan masalah finansial secara matang, selain itu ibu juga memiliki waktu berkualitas untuk dirinya sendiri. Tak ada lagi kasus stunting,” katanya
 
TARI : Mahasiswa Akbid dtikes Annur Purwodadi tampilkan sebuah tarian.
Menurutnya, setelah berkeluarga, suami istri harus menjaga agar kehidupan keluarga mereka selalu layak, kesehatan ibu dan anak terjaga, masa depan dan pendidikan anak terjamin, sehingga perencanaan keluarga sangat penting untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. “Remaja yang punya anak ini, pengetahuan merawat anak belum paham. Jadi kesehatan anak tidak terjamin,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut anggota DPR RI Komisi IX, Imam Suroso memberikan bantuan laptop kepada SMA Muhammadiyah Purwodadi untuk memperlancar kegiatan genre.(RE)


Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post