-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Hendak ke Malaysia, Warga Wirosari Jadi Korban Kapal Tenggelam di Batam

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Hendak ke Malaysia, Warga Wirosari Jadi Korban Kapal Tenggelam di Batam

Anak sulung korban, Anis Sekar Arum(21) tunjukkan foto ibu dan adiknya. 

GROBOGANTODAY - Dua dari 8 korban kapal boat pancung yang tenggelam di perairan Nongsa, Kota Batam berasal dari Dusun Tumpuk, Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. Yakni Sulipah (38) beserta anaknya, Abdul Ahesan (4). Saat ini keluarga korban menunggu kepulangan jenazah keduanya. 


Saat Grobogan Today mendatangi kediaman keluarga korban, tampak sanak famili sudah berkumpul di rumah milik orang tua korban. Korban diketahui sudah 16 tahun bekerja di Malaysia, yakni berdagang makanan dan sembako. Saat bulan puasa tahun ini, korban bersama suaminya yang berkebangsaan Bangladesh pulang ke Desa Tambakselo dan sempat membuka usaha di Wirosari. 


"Sudah sempat buka warung makan di depan pasar Kliwon, Wirosari. Karena gak jalan, ibu memutuskan ke Malaysia lagi," ungkap anak sulung korban, Anik Sekar Arum(21), Kamis(17/11/2022).


Ia menjelaskan, ibunya berangkat dari kampungnya di Grobogan, Jumat (11/11) lalu menuju Batam dengan naik pesawat dari Jakarta.


"Bapak sudah sekitar sebulan ke Malaysia dulu. Jadi ibu berangkat ke sana dengan adik. Mereka berdua rencana mau berangkat ke Malaysia melalui Batam dengan naik kapal," katanya. 


Anis menjelaskan, saat tiba di Batam, ibunya masih sempat memberi kabar. Sebelum berangkat ibunya juga sempat mengabarkan bahwa untuk sampai Malaysia sekitar 3 jam. 


"Ibu berangkat Selasa(15/11) pukul 02.00 WIB, mau naik kapal. Harusnya pagi sudah sampai, tapi sampai siang tidak ada kabar. Bahkan saat menghubungi nomornya juga tidak bisa," ujarnya.


Karena khawatir, akhirnya ia berusaha mencari informasi tentang ibu dan adiknya. Dengan mencari informasi di google dan beberapa media sosial, akhirnya ia mendapatkan informasi adanya kapal tenggelam. Ia berkeyakinan korban meninggal kapal karam di perairan Nongsa, Kota Batam itu adalah ibunya.


"Saya meyakini bahwa kapal yang tenggelam tersebut merupakan kapal yang dinaiki ibu dan adik. Ciri-cirinya sama dengan yang diceritakan ibu sebelum berangkat," ujarnya. 


Menurutnya, saat ini jenazah ibunya sudah ditemukan dan akan diantar ke rumah duka. Sedangkan adiknya masih dalam proses pencarian.


"Sempat mendapatkan kabar jika hari ini(red: Kamis(17/11)) akan diantarkan. Tapi tadi mendapatkan pemberitahuan bahwa akan diundur, akan dilakukan pemeriksaan oleh petugas. Semoga adik bisa ditemukan selamat," ungkapnya.

Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post