Kantor PDAM Digeruduk Warga
GROBOGAN- Tak puas dengan pelayanan yang diberikan PDAM Grobogan, puluhan konsumen yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Grobogan Damai (AMPGD)menggeruduk kantor PDAM di jalan Gajahmada, Purwodadi, Kamis(8/6). Dengan membentangkan beberapa spanduk berisi keluhan konsumen tentang pelayanan perusahaan air minum milik daerah ini.
Mereka berorasi di halaman kantor PDAM dengan pengawalan ketat aparat kepolisian dan satpol PP.
Dalam orasinya, Sugiyanto, salah seorang koordinator aksi menyampaikan, saat ini PDAM belum bisa memberikan pelayanan yang layak bagi konsumen, yakni air bersih, tidak hanya untuk keperluan MCK saja, namun juga kebutuhan air minum. Di beberapa wilayah, air jarang mengalir, kalaupun mengalir dengan debit air yang sangat kecil. “Di kota saja, air mengalir berkala. Kita harus menampung air terlebih dahulu jika memerlukan air sewaktu-waktu,” terangnya.
Ia menambahkan, kualitas air yang diberikan PDAM tidak layak untuk dikonsumsi. “Sering kali airnya keruh seperti comberan,” tambahnya.
Ulil, koordinator aksi yang lain menuturkan jika saat ini PDAM tidak memiliki Badan Pengawas dari pihak konsumen. “PDAM telah melakukan pembohongan publik dan pembodohan terhadap konsumen. Konsumen tidak diberi hak untuk ikut mengawasi kinerja dan memberikan usulan atau masukan kepada manajemen PDAM. Seharusnya ada pengawas dari konsumen,” jelasnya.
Mendapati kantornya digeruduk massa, Direktur PDAM, Bambang Pulunggono keluar dari kantornya mendatangi para demonstran. Ia memberikan jawaban kepada para demonstran mengenai keluhan-keluhan yang telah disampaikan. Dari 32.026 konsumen PDAM, hanya 30.254 konsumen yang aktif. Sedangkan di kota Purwodadi saja berjumlah 16.700 pelanggan. Ia menjelaskan, kurang lancarnya air ke konsumen akibat masih kurangnya air baku dari dua instalasi penyedia air bersih dari kedung ombo dan sungai Lusi. “Untuk dari kedung ombo debitnya 150 liter per detik, sedangkan sungai lusi 30 liter per detik. Sedangkan kebutuhan untuk konsumen agar bisa teraliri dengan lancar adalah 250 liter per detik,” terangnya.
Untuk menambah debit air agar mencukupi kebutuhan konsumen, pihak PDAM akan membangun IPA baru dengan debit 50 liter per detik. “Dengan tambahan IPA baru saya yakin kebutuhan air pelanggan akan tercukupi. Saat ini masih dalam proses lelang di LPSE dengan nilai 6 Milyar. Awal tahun akan teratasi,” jelasnya.
Menjawab permasalahan air keruh, Ia menjelaskan, kurangnya debit air membuat tekanan pompa naik turun, sehingga membuat gesekan pada endapan pipa yang sudah berumur lebih dari 30 tahun. “Kita sudah melakukan pembersihan berkala. Membuat wash out secara rutin, mengganti PAC sesuai dengan kultur air di Grobogan, serta mengganti pasir kuarsa dengan kualitas terbaik dari Bangka,” terangnya.
Bambang menambahkan, saat ini posisi badan pengawas diisi oleh dua orang , yakni dari Kabag Perekonomian pemkab Grobogan dan Dinas Kesehatan. “Memang unsur dari pelanggan belum diisi. Karena saat ini kondisi keuangan belum stabil. Untuk pengisian posisi tersebut perlu diadakan tes assesment,” pungkasnya.
Mendengar jawaban direktur PDAM, akhirnya peserta aksi meninggalkan halaman kantor PDAM. Mereka menunggu hasil kerja Direktur PDAM bekerja hingga satu tahun jabatannya, dan berharap direktur mundur jika tak mampu merubah kinerja perusahaan. (iya)
Dadi dirut kui enteke yo ra sithik, lur. mulane ojo kaget nek ra nggadek hasile.
ReplyDelete