-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Kemarau Makin Parah, Warga Karangsono Manfaatkan Belik

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Kemarau Makin Parah, Warga Karangsono Manfaatkan Belik

BELIK : Warga memanfaatkan belik yang dibuat di sungai yang telah kering.

KARANGRAYUNG- Kekeringan  melanda sejumlah daerah di Kabupaten Grobogan. Namun kekeringan ini terasa lebih parah dialami warga Desa Karangsono, Kecamatan Karangsono, Kecamatan Karangrayung. Sebagian warga terpaksa membuat sumur di tengah sungai untuk mendampatkan yang mereka butuhkan.
Sriyati menyebutkan, warga telah mengalami kesulitan air sejak 2 bulan terakhir. Warga memanfaatkan aliran sungai dengan membuat belik, untuk kebutuhan mandi dan mencuci. Dengan menggunakan gayung, ia mengambil tetes demi tetes air yang terkumpul di dalam lubang yang ia buat. Lubang sedalam setengah meter ini menjadi tumpuan hidupnya. “Kami terpaksa menggali lubang di sungai agar dapat air, tapi itu juga keluarnya air sedikit. Sehingga harus ditunggu beberapa jam untuk dapat diambil airnya lagi,” tuturnya.
Ia mengaku harus bolak-balik mengambil air dibelik setiap harinya karena kebutuhan airnya cukup banyak. “Kan punya hewan ternak. Jadinya kebutuhan air bertambah. Setiap hari saya harus mengambil air 7 sampai 10 kali,” tuturnya.
Kesulitan air bersih juga diutarakan Titik, setiap hari ia harus menempuh jarak 4 kilometer untuk mendapatkan air bersih. Ia  memanfaatkan sumur di tengah sungai yang dibuat secara swadaya di kampung sebelah, yakni Dusun Karangasem. “Kalau mencuci langsung disini saja. Kebutuhan airnya kan cukup banyak,” tuturnya.
Sumur yang berada di Dusun Karangasem ini dimanfaatkan oleh warga dua dusun, yakni Karangasem dan Katelan. Mereka rela mengantri demi mendapatkan air bersih. Seperti Rukini(70), di usianya yang sudah senja, ia setiap hari selalu ke sumur ini untuk mengambil air. “Lha gimana lagi, adanya juga ini,” tuturnya.
Menurut Ali daryanto, Kasi Kesejahteraan Desa Karangsono, ada 5 dusun yang  saat ini mengalami kekeringan, yakni Kedungwungu, Wonorejo, Randulawang, Karangasem dan Katelan. Selain memanfaatkan belik dan sumur di sungai, warga secara pribadi membuat sumur di tepi hutan untuk memenuhi kebutuhan air. “Segala cara digunakan warga untuk mendapatkan air,” tuturnya.
Saat ini, warga baru mendapatkan bantuan air sebanyak satu kali dari pihak kepolisian. “BPBD belum kesini. Padahal warga sangat mengharapkannya,” tambahnya. (iya)
Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post