Musim Hujan, Petani Cabai di Kecamatan Klambu Merugi
KLAMBU, Grobogantoday.com- Hujan yang terus
mengguyur wilayah Kabupaten Grobogan membuat tanaman cabai merah
membusuk dan menurun produksinya. Kondisi ini membuat para petani cabai menjerit.
“Setiap pekerjaan pasti ada resikonya. Inilah risikonya jadi petani
cabai, musim hujan seperti ini pasti rugi karena banyak buah busuk,” ujar
Azis, salah satu petani Desa Penganten, Kecamatan Klambu, Sabtu(9/12/2017).
Menurut Azis, selain membuat bunga-bunga
cabai merah menjadi rontok, hujan juga menyebabkan tanaman cabai merah mudah
terserang jamur, virus bule dan ulat hingga membusuk. Dampaknya, produksi cabai
merah menjadi anjlok. “Kalau terserang bule, daun menjadi kuning, pohon kerdil
dan buahnya jarang. Sehingga produksinya bisa turun hingga 50 persen. Sampai
ada yang tidak panen sama sekali,” ujar Azis kepada Grobogantoday.com.
Azis menambahkan, harga cabai merah saat
permulaan panen cukup menjanjikan, yakni mencapai Rp 24 ribu per kilo. Namun
memasuki minggu ke 2 bulan Desember harga mulai anjlok hingga 40 persen. “Saat
ini harga cabai merah hanya Rp 14 ribu sampai Rp 16 ribu saja,” ungkapnya.
Pemilihan waktu tanam diakhir tahun
memang banyak resiko. Intensitas hujan di bulan tersebut pasti tinggi.
Intensitas hujan yang cukup tinggi dikhawatirkan akan menyebabkan
meluapnya air sungai ke area persawahan. Pasalnya tanaman cabai tidak tahan
akan genangan air. Namun petani juga memiliki pertimbangan lain, biasanya
kebutuhan cabai di akhir tahun naik. “Biasanya akhir tahun, menjelang tahun
baru permintaan naik. Sehingga diharapkan harga juga tinggi,” tambahnya.
Selain cabai, harga bawang merah juga
anjlok di titik nadir. Berdasarkan survei Grobogan Today, harga bawang merah di
tingkat petani hanya Rp 5 ribu per kilo. Petani berharap dinas terkait
mempunyai regulasi untuk menjaga stabilitas harga komoditas lokal di grobogan
seperti cabe dan bawang merah.Pasalnya,selama ini harga cenderung diserahkan ke
mekanisme pasar.” Kalau diatur mungkin petani takkan rugi. Beda halnya dengan
komoditas padi yang sudah ada ketentuan dari pemerintah tentang harga beli
ditingkat petani,” harapnya. (RE)
Post a Comment
Post a Comment