-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Grobogan dalam Status Darurat Kekeringan, 81 Desa Kesulitan Air Bersih

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Grobogan dalam Status Darurat Kekeringan, 81 Desa Kesulitan Air Bersih


PURWODADI, Grobogantoday.com - Saat ini Kabupaten Grobogan sudah ditetapkan dalam status darurat kekeringan. Dari 19 kecamatan yang ada, 12 kecamatan sudah dilanda kekeringan dan sebanyak 81 desa sudah mengajukan bantuan droping air bersih. Demikian diungkapkan Budi Prihantoro, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Grobogan kepada Grobogantoday.com, Selasa (31/7/2018). 

"Kabupaten Grobogan saat ini sudah darurat kekeringan. Walaupun saat ini belum puncak kekeringan, namun sudah ada  81 desa di 12 kecamatan yang sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih. Kemungkinan bisa bertambah lagi," ungkapnya. 


Menurut Budi, rata-rata kekeringan terparah di wilayah timur, yakni Kecamatan Gabus, Geyer, Kradenan dan Pulokulon. Sedangkan di wilayah barat hanya kecamatan Gubug dan Kedungjati. " Kecamatan Gabus ada 12 desa, Ngaringan 4 desa, Grobogan 8 desa, Kradenan 14 desa, Kedungjati 4 desa, Pulokulon 13 desa, Geyer 10 desa, Purwodadi 6 desa, Gubug 1 desa, Tawangharjo 4 desa, Wirosari 4 desa dan Toroh 1 desa,"  jelasnya. 


Per tanggal 17 Juli, pihaknya telah menyalurkan air bersih sebanyak 95 tangki. Rata-rata per hari bisa menyalurkan 9 tangki hingga 12 tangki. "Kita anggarkan Rp 179 juta untuk droping air bersih, sekitar 670 tangki kita sediakan. Disamping itu kita menggandeng PMI, Basnas, pengusaha Grobogan melalui CSR, teman-teman perguruan tinggi dan komunitas yang juga melakukan droping air bersih,"  kata Budi Prihantoro. (RE) 

Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post