-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Jalan Longsor di Desa Ngrandah Sudah Diusulkan Penanganannya

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Jalan Longsor di Desa Ngrandah Sudah Diusulkan Penanganannya

Kondisi jalan  longsor di Desa Ngrandah, Kecamatan Toroh. 

GROBOGANTODAY - Penanganan longsornya jalan utama di Desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan baru diusulkan. Demikian diungkapkan Sekretaris DPUPR Kabupaten Grobogan, Wahyu Tri Darmanto kepada Grobogan Today, Jumat(8/7/2022). 


"Ini baru diusulkan dan dihitung kebutuhannya. Sekitar Rp 500 juta dengan konstruksi dinding penahan tanah beton," katanya. 


Menurutnya, longsoran terjadi karena ada sliding badan jalan, beda tinggi 6 sampai 7 meter. Aliran air sungai membawa butiran-butiran tanah badan jalan. Saat air tinggi, badan jalan jenuh air kemudian air surut, maka badan jalan tertarik ke arah sungai. 


Berita sebelumnya, longsornya bahu jalan di Desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan membuat akses jalan antar kecamatan nyaris putus. Longsornya bahu jalan tersebut kini sudah memakan lebih dari separuh jalan. Walaupun sudah diberi rambu peringatan, truk muatan berat masih nekat melintas.


"Sudah sekitar tiga bulanan ini longsornya, sejak dua minggu sebelum lebaran. Saat itu hujan lebat dan kalinya banjir. Ini merupakan jalur utama antar kecamatan, yakni Kecamatan Toroh dengan Kecamatan Pulokulon," ujar Pujiyati, warga Desa Ngrandah, Rabu(6/7/2022). 


Berdasarkan pantauan Grobogantoday.com di lapangan, longsor bahu jalan sepanjang kurang lebih 20 meter ini telah menggerus separuh badan jalan sebelah utara. Sedangkan separuh jalan yang tersisa membentuk rongga dibawah konstruksi jalan. Jika kendaraan berat melintas, beton jalan dikhawatirkan bisa patah karena tanah penahan di bawahnya tergerus longsor.


Untuk peringatan pengguna jalan, Pemerintah Desa Ngrandah memberi rambu peringatan di titik longsoran dengan tujuan agar kendaraan bermuatan berat tidak melintas. 


Kades Ngrandah, Sri Untari Handayani kepada Grobogan Today menjelaskan, sebelumnya jalan tersebut miring. Agar kemiringan jalan tidak terus bertambah, dibangunlah talud tersebut. 


"Selesai pembangunan talud, terjadi beberapa retakan dan pergeseran talud 5 sampai 10 centimeter. Hingga beberapa kali dilakukan perbaikan namun masih geser terus tanahnya. Dimungkinkan dulu tempat pembuangan sampah, sehingga potensi tanah bawah gembur," jelasnya. 


Bahkan pihaknya telah melakukan pengurukan agar rata dengan jalan. Namun setiap kali sudah rata, urukan kembali tergerus hingga menyisakan lubang cukup dalam. 


"Rumpun bambunya tergerus sampai tengah sungai sekarang," ujarnya. 


Pihaknya telah menghubungi dinas terkait agar longsor yang memakan badan jalan tersebut segera mendapatkan penanganan. Namun, hingga saat ini belum ada tindakan apa pun. 


"Sudah kami usulkan ke BPBD, DPUPR dan Disperakim. Beberapa waktu yang lalu dari DPUPR Grobogan sudah mengecek lokasi," ungkapnya. 

Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post