-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Sat Reskrim Polres Grobogan Masih Dalami Kasus Dugaan Perselingkuhan Oknum Kades Pulutan

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Sat Reskrim Polres Grobogan Masih Dalami Kasus Dugaan Perselingkuhan Oknum Kades Pulutan


GROBOGANTODAY - Penyidik Polres Grobogan masih menunggu hasil Laboratorium Forensik terkait penelitian barang bukti yang telah diamankan polisi dalam olah TKP.


Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Afiditya Arif Wibowo mengungkapkan, pihaknya masih mendalami kasus dugaan perzinahan atau perselingkuhan yang diduga dilakukan oleh oknum Kades Pulutan.


“Kami masih menunggu hasil Laboratorium Forensik terkait penelitian barang bukti yang telah diamankan polisi dalam olah TKP dan kami tegaskan tidak ada pembiaran kasus tersebut,” kata Kasat Reskrim.


Disampaikan pula, pihaknya akan tetap memproses kasus tersebut apabila bukti – bukti yang cukup telah terpenuhi.


“Mohon bersabar, karena penahanan terhadap seseorang harus sesuai dengan aturan yang berlaku dan kami imbau warga tidak tersulut emosi bila ada informasi yang belum tentu benar,” kata AKP Afiditya Arif Wibowo. 


Ia menambahkan, siapapun apapun jabatannya apabila terbukti melakukan tindak pidana, Polri akan memproses sesuai hukum yang berlaku.


Sebelumnya, masuk ke salah satu rumah warga saat tengah malam, oknum Kades di Kecamatan Penawangan berinisial D digrebek warga. Sontak hal ini membuat murka warga. Sosok yang harusnya menjadi panutan malah diduga berbuat asusila. 


Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, warga Desa Pulutan Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan yang mengetahui kadesnya masuk rumah warga saat malam hari langsung menggeruduk lokasi. Setelah menunggu sekitar satu jam akhirnya D keluar. Warga yang sudah berjaga di luar langsung melakukan penangkapan. 


"Setelah ditangkap warga, langsung dibawa ke RT setempat untuk dimintai keterangan oleh warga," ujar Suwarjo (55) warga setempat. 


Setelah diklarifikasi, D mengakui kesalahannya dan mengaku hilaf, ia juga meminta perlindungan terhadap warga untuk tidak dihakimi.


Kabar tersebut akhirnya menyebar ke warga lainnya. Akhirnya, Selasa(31/5) mereka sepakat untuk datang ke Balai Desa Pulutan untuk meminta keterangan kades. 


"Kami meminta klarifikasi kepada yang bersangkutan. Sebagai saudara korban, saya tak terima dengan ulah kades tersebut," ujarnya. 


Apalagi, lanjutnya, bertamu tengah malam padahal kondisi suami tidak di rumah. "Kakak saya mati-matian kerja di luar Jawa malah istri di rumah seperti itu," sesalnya.


Rencananya masalah tersebut akan dilaporkan kepada pihak berwajib agar mendapatkan keadilan. 


Warga lainnya menjelaskan bahwa D pernah kepergok warga saat melakukan kasus serupa. Namun saat itu warga memaafkannya. 


"Malah diulangi lagi. Apa pantas kades sebagai pemimpin seperti itu," ungkapnya jengkel. 


Warga kecewa, saat sampai di balaidesa tidak bisa bertemu kadesnya, karena ada kegiatan di pengadilan. Warga berharap kasus tersebut bisa diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku. 

Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post